Inovasi Bisnis Kopi Nusantara di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 tidak menghalangi para pengusaha di bidang perkopian patah arang.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2020, 20:00 WIB
Tak hanya nikmat disesapi, kopi juga bagus dijadikan masker wajah. (Foto: unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 tidak menghalangi para pengusaha di bidang kopi patah arang. Mewabahnya virus corona memang membuat bisnis di sektor ini sempat rontok.

Namun mereka tetap berusaha bangkit dengan melahirkan berbagai inovasi produk. Salah satunya dengan menyajikan produk kopi dalam ukuran keluarga (size family) yang dijual lewat platform digital.

"Saat ini ada blessing, tapi ini bukan hambatan. Pengusaha milenial berinovasi dengan menyajikan kopi di platform digital," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono dalam acara Dialog Kopi: Kulak Kulik Nikmatnya Bisnis Kopi, Jakarta, Sabtu, (21/11/2020).

Penjualan lewat platform digital kata Doni mampu menciptakan ruang model bisnis baru. Produk juga bisa dipasarkan lewat sosial media, website dan yang lainnya.

"Bank Indonesia melihat peluang ini dan mendorong digitalisasi untuk sahabat milenial," kata dia.

Geliat bisnis kopi juga mulai kembali tumbuh. Terlihat dari suksesnya beberapa festival kopi nusantara yang terselenggara secara digital.

"Festival kopi papua dan festival kopi lainnya ini, animonya luar biasa," kata Doni.

Bank Indonesia bersama UMKM binaannya pun menggagas inisiatif membangun model bisnis baru yakni wisata edukasi kopi. Saat ini pilot projectnya sedang dilakukan di Jawa Barat.

Bila ini berhasil, model bisnis ini akan diduplikasi dan dikembangkan di wilayah lain. Cara ini dilakukan Bank Indonesia untuk menimbulkan kecintaan masyarakat kepada kopi nusantara.

"Ini tahapan kopi yang menimbulkan kecintaan ke kopi," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pelatihan

Petani Kopi.

Selain itu pihaknya juga menggelar pelatihan kepada petani kopi dan melakukan kurasi kelas internasional. Petani dan pelaku usaha di bidang ini juga diberikan berbagai pengetahuan seputar penggunaan platform digital, logistik, pembukuan dan lain-lain.

Tujuannya agar, UMKM yang bergerak di produk kopi nusantara siap masuk dan bersaing ke mancanegara. Minimal produk kopi UMKM bisa dipasarkan di kantor perwakilan Bank Indonesia di luar negeri.

"Kita punya kantor BI di 5 kota di negara-negara lain, jadi nanti produk kopi nusantara bisa dipamerkan di kantor BI luar negeri," kata dia.

Doni menambahkan, saat ini sudah ada 14 UMKM dari total 52 UMKM binaan Bank Indonesia yang sudah melakukan ekspor.

Anisyah Al Faqir

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya