Perang Semesta Lawan COVID-19, IDI: Bantu Kami Tidak Perberat Situasi

Perang semesta lawan COVID-19, IDI memohon kepada seluruh masyarakat untuk bantu tidak memperberat situasi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Nov 2020, 15:56 WIB
Mahasiswi Politeknik Kesehatan Jakarta III saat Hari Kesehatan Nasional ke-56 di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020). Kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap tenaga medis yang berjuang selama pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Dalam perang semesta melawan COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memohon kepada seluruh masyarakat untuk bantu tidak memperberat situasi. Apalagi lebih dari 200 tenaga medis dan kesehatan gugur akibat COVID-19.

Data Tim Mitgasi PB IDI per 10 November 2020, sebanyak 282 petugas medis dan kesehatan wafat akibat terinfeksi COVID-19. Rinciannya, 159 dokter dan 9 dokter gigi, dan 114 perawat yang gugur.

"Kasus kematian tenaga medis, khususnya dokter gugur dalam penanganan COVID-19 di atas 100 orang. Meskipun (rekan-rekan) kami banyak gugur, mereka tidak akan pantang menyerah melawan COVID-19," kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih saat konferensi pers dari RSD Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (15/11/2020).

"Tetapi kami mohon sekali kepada seluruh lapisan masyarakat untuk meminta pengertiannya. Mohon tidak memperberat situasi, tidak menambah kasus COVID-19 ini jadi besar, tidak menambah penularan yang bisa membuat lebih banyak gugurnya petugas kesehatan."

Masyarakat harus bergotong-royong memerangi COVID-19, salah satunya menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Peran masyarakat pun sebagai garda terdepan mecegah penularan COVID-19.

"Garda terdepan bukan lagi petugas kesehatan, melainkan seluruh elemen masyarakat sama-sama bergotong royong perang semesta terhadap COVID-19. Hindari kegiatan yang berpotensi kerumunan," pesan Daeng.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Tidak Hanya Mengandalkan Tenaga Kesehatan

Pengendara sepeda beristirahat di dekat dinding bermural yang mengajak orang untuk memakai masker di tengah pandemi Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/10/2020). Dinding itu dipenuhi dengan pesan untuk mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. (Juni Kriswanto/AFP)

Daeng melanjutkan, menghindari kegiatan yang berpotensi timbulkan kerumunan dapat membantu cegah masyarakat terpapar COVID-19. Hal ini juga mencegah petugas kesehatan terinfeksi COVID-19 dari pasien.

Kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dibutuhkan, sehingga perang lawan COVID-19 tidak hanya mengandalkan tenaga medis dan kesehatan.

"Dari hati yang paling dalam, kami petugas kesehatan mengajak bersama-sama melakukan gerakan perang semesta. Jangan hanya mengandalkan petugas kesehatan, jangan hanya mengandalkan Pemerintah," tegas Daeng.

"Karena ini (perang lawan COVID-19) harus (dilakukan) seluruh lapisan masyarakat dengan kesadaran kita menerapkan protokol kesehatan. Tentunya, supaya kita terhindar dari tertular COVID-19."

 

3 dari 3 halaman

Infografis Perang Global Melawan Corona

Infografis Perang Global Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya