Luhut Bahas Sovereign Wealth Fund dan Omnibus Law dengan Badan Investasi AS

Menko Luhut bertemu dengan CEO US IDFC dalam rangka membahas peluang investrasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2020, 18:20 WIB
Menko Luhut bertemu CEO US IDFC Adam Boehler (situs Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan CEO United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler yang didampingi oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Yong Kim. 

US IDFC merupakan lembaga pembiayaan investasi yang dibentuk atas mandat Kongres Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada investasi di negara-negara berkembang.

Dikutip dari maritim.go.id, Sabtu (24/10/2020), kunjungan ini merupakan momen kedua kalinya Adam bertemu Menko Luhut. Keduanya sempat bertemu pada Januari 2020, dimana Boehler juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Pertemuan antara Menko Luhut dan Adam kali ini ditujukkan untuk membahas mengenai peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang akan dibentuk setelah adanya UU Cipta Kerja.

SWF Indonesia akan digunakan sebagai instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia. Kehadiran SWF akan semakin memperkuat transparansi dalam pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional dan sesuai dengan good international practice.

Lembaga investasi keuangan internasional seperti Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), US IDFC dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) ikut terlibat dalam proses konsultasi pengembangan framework SWF Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bahas Omnibus Law Cipta Kerja

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dalam pertemuan, Menko Luhut juga menjelaskan bahwa salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia dengan tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup dan kepastian perlindungan tenaga kerja. Ia juga menambahkan bahwa transparansi perizinan akan semakin jelas dengan adanya Online Single Submission (OSS).

"Kelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari perizinan berbasis risiko. Untuk bisnis berisiko, AMDAL harus diterbitkan sebelum izin usaha, yang diperlukan untuk memulai operasi bisnis. Perizinan berbasis risiko meningkatkan kemudahan berbisnis dengan tetap menjaga lingkungan" imbuh Menko Luhut.

Adam Boehler menyampaikan optimismenya terhadap UU Cipta Kerja, yang dia lihat sebagai sebuah invoasi dalam memperbaiki iklim berinvestasi di Indonesia.

Sebagai informasi, sebelumnya IDFC dan pemerintah telah membahas berbagai proyek seperti LRT, Trans Jawa, Trans Sumatera, pariwisata, PLTA di Kalimantan Utara, dan proyek energi terbarukan. Selain dengan Menko Luhut, Adam juga akan menemui Menteri Luar Negeri dan Menteri BUMN.

Sebagai informasi, pertemuan keduanya dilaksanakan beberapa hari sebelum lawatan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Jakarta yang dijadwalkan pada pekan depan.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya