Wapres Targetkan Penurunan Angka Stunting 14 Persen pada 2024

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memasang target untuk menurunkan angka stunting mencapai 14 persen di tahun 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Okt 2020, 13:05 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin memasang target untuk menurunkan angka stunting di Indonesia mencapai 14 persen pada tahun 2024.

Hal ini disampaikan Staff Khusus Wakil Presiden, Bambang Widianto. menurut dia, prevalensi stunting posisi Indonesia masih sama dengan Afrika. Karenanya, adalah pekerjaan rumah besar untuk mengatasi hal itu.

"Konvergensi menjadi pekerjaan rumah kita bersama, dari sisi anggaran Pemerintah sudah mengalokasikan begitu banyak anggaran untuk pelaksanaan program. Dari sisi sumber daya manusia, Indonesia mempunyai banyak ahli di berbagai bidang," kata dia saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Percepatan Pencegahan Stunting, dalam siaran pers diterima, Jumat (23/10/2020).

Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif (Ad Interim) TNP2K ini menambahkan, komitmen kepala daerah adalah tahapan penting untuk mencapai konvergensi percepatan pencegahan stunting. Karenanya dalam rapat ini, 1.700 peserta dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dari seluruh Indonesia turut hadir secara virtual.

"Kita membekali OPD dari seluruh Kabupaten/Kota yang menjadi lokasi prioritas tahun 2021 tentang strategi dan tahapan-tahapan pentingnya, pelatihan ini memetakan, juga menganalisis situasi," jelas Bambang.

Rakortek ini, lanjut Bambang, merupakan rangkaian dari lima pilar upaya pencegahan stunting, yaitu komitmen pemimpin, kampanye perubahan perilaku, konvergensi program, akses pangan bergizi, pemantauan, dan evaluasi program.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Optimistis

Bambang optimistis jika kelima pilar tersebut berjalan sesuai rencana maka target penurunan stunting ke level 14 Persen pada tahun 2024 bisa tercapai.

"Rakortek ini menjadi forum yang sangat strategis bagi kepala daerah untuk mempelajari lebih dalam lagi bagaimana memetakan anggaran sesuai dengan program yang dibutuhkan di daerah masing-masing," dia menandasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya