101 Saham Melemah, IHSG Dibuka Anjlok ke 5.084,79

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.086,97 dan terendah 5.079,45.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 22 Okt 2020, 10:07 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini.

Pada prapembukaan perdagangan Kamis (22/10/2020), IHSG anjlok 11,65 poin atau 0,23 persen ke level 5.084,79. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 13,70 poin atau 0,28 persen ke level 5.083,33.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,42 persen ke posisi 783,79. Gerak indeks acuan sebagian besar turun.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.086,97. Sedangkan terendah 5.079,45.

Sebanyak 98 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 101 saham melemah dan 153 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 27.562 kali dengan volume perdagangan 687,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 356,8 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 11 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.600 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 3 sektor berada di zona hijau. Penguatan dipimpin sektor perkebunan yang naik 0,25 persen. Disusul sektor barang konsumsi yang menguat 0,06 persen dan sektor perdagangan naik 0,05 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh aneka industri yang anjlok 0,68 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang turun 0,46 persen dan sektor pertambangan turun 0,24 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, SAME naik 12,67 persen ke Rp 169 per lembar saham. Kemudian ITIC naik 10,49 persen ke Rp 790 per saham dan WICO naik 8,41 persen ke Rp 580 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menahan penguatan IHSG antara lain PPGL turun 9,42 persen ke Rp 250 per lembar saham, NZIA yang turun 6,93 persen ke Rp 188 per lembar saham dan JSKY turun 6,86 persen ke Rp 163 per saham.

Sementara data Ashmore menyatakan, rupiah dan obligasi pemerintah memperpanjang keuntungan setelah pemerintah menjual sejumlah besar hutang dalam lelang, menunjukkan peningkatan selera untuk aset pasar berkembang.

Rupuiah turun menjadi 14.633 per dolar AS, sementara imbal hasil 10 tahun turun menjadi 6,608 persen. Kementerian Keuangan menjual obligasi dan T-bills senilai Rp32,7 triliun dalam lelang setelah menerima tawaran masuk sebesar Rp83,0 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG sempat menghijau di awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (21/10/2020), IHSG ditutup turun 3,39 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.099,84. Sementara, indeks saham LQ45 menguat 0,10 persen ke posisi 787,19.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.131,50 dan terendah 5.083,66.

Pada sesi penutupan pedagangan, 183 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 218 saham melemah dan 183 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 756.676 kali dengan volume perdagangan 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 116 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.631.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada tiga sektor yang melemah yaitu keuangan yang turun 0,69 persen, sektor konstruksi melemah 0,67 persen, dan sektor barang konsumsi melemah 0,19 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,25 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang menguat 0,77 persen dan sektor perdagangan menguat 0,77 persen.

Saham yang menguat antara lain JAYA yang naik 18,75 persen ke Rp 114 per lembar saham. Kemudian LION yang naik 13,45 persen ke Rp 270 per lembar saham dan PTIS yang yang naik 13,14 persen ke Rp 155 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PPGL yang melemah 9,80 persen ke Rp 276 per lembar saham. Kemudian BRIS turun 7 persen ke Rp 1.295 per lembar saham dan OKAS turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya