Studi Sebut Pengguna Media Sosial Makin Sulit Bedakan Fakta dan Berita Palsu

Hasilnya mayoritas responden tidak bisa membedakan berita palsu dan fakta. Mereka tetap membacanya tanpa melihat sumber dari konten tersebut.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 14 Okt 2020, 11:33 WIB
Ilustrasi Media Sosial. KreditL Photo Mix from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru dari Ohio State University menyebutkan pengguna media sosial kesulitan untuk membedakan berita palsu dengan fakta. Penyebabnya para pengguna media sosial tidak melihat darimana sumber postingan.

Studi dari Ohio State University ini diterbitkan dalam jurnal New Media& Society. Penelitian ini melibatkan 370 peserta dan mereka disuruh memilih yang mana berita palsu dan fakta.

Hasilnya mayoritas responden tidak bisa membedakan berita palsu dan fakta. Mereka tetap membacanya tanpa melihat sumber dari konten tersebut.

"Tidak ada perbedaan visual di Facebook antara berita yang diposting oleh New York Times misalnya dengan konten yang diposting oleh blog yang sembarangan. Konten-konten tersebut punya skema warna dan font yang sama saat diposting," ujar salah satu peneliti, George Pearson seperti dilansir Studyfinds.

"Seharusnya platform media sosial melakukan langkah taktis untuk memisahkan konten yang berisi fakta atau berita palsu untuk hiburan semata. Sebab jika tidak ada solusi yang bagus maka kita hanya akan bergantung pada penggunanya," ujarnya menambahkan.

 

2 dari 3 halaman

Platform Menarik

Ilustrasi viral di media sosial. (iStockphoto)

Ohio State University sengaja meneliti media sosial karena penyebaran hoaks atau berita palsu marak di platform ini, baik disengaja maupun tidak.

"Media sosial seperti toko serba ada untuk media. Ada konten dari teman, keluarga, hingga meme kucing ada di sini," ujar Pearson.

"Masalahnya campur aduk konten itu membuat segalanya seperti sama. Pengguna semakin sulit untuk membedakan mana yang harus disikapi serius maupun untuk hiburan saja."

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya