Alasan Minim Pendaki pada Hari Pertama Gunung Semeru Kembali Dibuka

Setelah sekitar satu tahun ditutup, pendakian ke Gunung Semeru kembali dibuka, Kamis (1/10/2020).

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2020, 19:30 WIB
Foto: Dok. Tim Ekpedisi 7 Summits in 100 Days.

Liputan6.com, Surabaya- Setelah sekitar satu tahun ditutup, pendakian ke Gunung Semeru kembali dibuka, Kamis (1/10/2020). Sayangnya, hanya 16 orang yang melakukan pendakian ke Semeru pada hari pertama ini.

“Mungkin minim peminat karena waktu pembukaan pendakian bukan hari favorit pendaki,” ujar Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Sarif Hidayat, seperti yang dikutip dari Antara.

Sementara, berdasarkan data yang ada dalam sistem booking online pendakian Gunung Semeru, pada 2 sampai 5 Oktober 2020, kuota yang disiapkan sudah terisi penuh. Saat ini, pendakian Gunung Semeru dibatasi sebanyak 120 orang per hari, atau 20 persen dari total kapasitas.

Bagi para pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, harus melakukan booking online pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Selain itu, para pendaki hanya diizinkan untuk melakukan perjalanan selama dua hari, satu malam.

Para pendaki juga wajib membawa surat keterangan sehat dari dokter, yang menyatakan bebas Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan stempel basah yang berlaku paling lama tiga hari sebelum pendakian. Kemudian, pendaki yang diizinkan berusia minimal sepuluh tahun, dan maksimal 60 tahun, membawa obat-obatan pribadi dan cairan pembersih tangan, serta membawa masker cadangan minimal empat buah.

Tempat untuk mendirikan tenda hanya diperbolehkan di Ranu Kumbolo, dan Kalimati. Tenda yang dipergunakan untuk pendaki Gunung Semeru, hanya bisa diisi maksimal 50 persen dari kapasitas, dan ada jarak minimal mendirikan tenda sejauh dua meter. Aturan lainnya, atas akhir pendakian yang diizinkan adalah di kawasan Kalimati, sesuai dengan arahan Pos Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sawur Lumajang, Jawa Timur. 

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya