Hari Kesaktian Pancasila, Jokowi: Kita Ditantang Ujian Tak Kepalang, Pandemi Corona

Menurut Jokowi, setiap era dan zaman selalu memiliki tantangannya tersendiri. Mulai dari zaman kemerdekaan, di masa pembangunan, hingga era globalisasi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Okt 2020, 09:15 WIB
Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Halaman Monumen Pancasila Sakti, Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Minggu (1/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan tentang ujian dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di Hari Kesaktian Pancasila. Jokowi mengatakan saat ini negara tengah ditantang dengan ujian pandemi Covid-19.

"Sekarang, negara kita ditantang dengan ujian yang tak alang kepalang: pandemi Covid-19," ujar Jokowi di akun instagramnya @jokowi, Kamis (1/10/2020).

Menurut dia, setiap era dan zaman selalu memiliki tantangannya tersendiri. Mulai dari zaman kemerdekaan, di masa pembangunan, hingga era globalisasi.

Namun, Jokowi menyebut berbagai tantangan itu berhasil dilewati oleh bangsa Indonesia. Hal itu, kata dia, berkat ideologi Pancasila.

"Semua tantangan itu selalu dapat kita lewati dan kita menangi berkat kekuatan yang nyata, yaitu persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu ideologi Pancasila," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Upacara di Lubang Buaya

Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjadi inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila di halaman Monumen Kesaktian Pancasila Kompleks Lubang Buaya Jakarta Timur, Kamis. Dia didampingi Wapres Ma'ruf Amin.

Sebagai informasi, Upacara Hari Kesaktian Pancasila dilakukan sebagai wujud untuk mengenang dan menghormati para jasa Pahlawan Revolusi. Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan oleh pemerintah Orde Baru.

Adapun penetapan hari ini pun terkait erat dengan peristiwa yang biasa disebut Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Pada 1965 itu, berlangsung peristiwa pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan satu perwira menengah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya