ModalSaham Dukung Program Inkubasi 'Menjadi Nyata' untuk 5 Startup

Perusahaan investasi di bidang UMKM dan startup ModalSaham mendukung program inkubasi startup bertajuk Menjadi Nyata dan 5 startup lokal terpilih mengikuti program ini serta berkesempatan meriah investasi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Sep 2020, 12:03 WIB
Ilustrasi Startup - Kredit: rawpixel via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi di bidang UMKM dan startup ModalSaham mendukung program inkubasi startup bertajuk 'Menjadi Nyata'. Menjadi Nyata digagas Erendi Digital Labs, sebuah perusahaan di bidang riset dan pengembangan teknologi. 

Dalam program ini, 48 startup telah mendaftar ke program inkubasi Menjadi Nyata. Startup yang mendaftar berasal dari berbagai industri. Mulai dari agritech, artificial intelligence, e-commerce, fintech, healthtech, internet of things, logistik, marketplace, media, layanan software, dan waste management.

Setelah melalui tahap kick off yang digelar Juni lalu hingga roadshow virtual melalui webinar bertajuk "Menjadi Nyata Talks" di 10 kota, kini terpilih 5 startup yang mengikuti program inkubator online ini.

Kelima startup terpilih sebelumnya mengikuti dua kali seleksi. Pertama adalah berdasarkan tingkat inovasi, kreativitas, originalitas, dampak sosial, kelayakan teknis, dan implementasi.

Kedua adalah seleksi elevator pitch di depan dewan juri dengan mempresentasikan masalah, solusi, dan model bisnis yang ditawarkan.

CEO ModalSaham sekaligus VP Menjadi Nyata Muhammad Reza Alkhawarismi mengatakan, kelima startup ini berhak mengikuti inkubasi online selama 2 bulan, hingga akhir Oktober 2020.

Tujuannya adalah mematangkan konsep dan menjadikannya produk dengan bantuan mentor dan materi yang sesuai kebutuhan.

Reza mengatakan, ke depannya, Menjadi Nyata memberikan fasilitas 3M, yakni Money, Mentoring, dan Market Access untuk kelima startup. Uang yang diberikan totalnya Rp 100 juta dan diharapkan, pada akhir program mereka bisa meluncurkan startup yang berguna untuk masyarakat.

"Program inkubasi yang diberikan kepada 5 startup terpilih meliputi pematangan konsep, pelatihan, pendampingan, dan development product selama 2 bulan," tutur Reza.

2 dari 3 halaman

Berhak Ikuti Demo Day

Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Selanjutnya, setelah inkubasi selesai pihaknya akan menggelar demo day. Startup bisa mempresentasikan produknya di hadapan tim ModalSaham dan venture capital lainnya dalam program ini.

"Harapannya dalam dua bulan mereka juga sudah memiliki traksi, sehingga business model mereka proven dan dapat membuat Venture Capital tertarik untuk memberikan pendanaan tahap awal untuk scale up startup mereka," kata Reza.

Adapun kelima startup yang dapat mengikuti program inkubasi adalah:

1. Cariguru

Merupakan startup edutech asal Tangerang. Startup ini mempertemukan siswa dan guru di dalam sebuah platform. Siswa dan guru bisa belajar langsung secara online maupun offline.

2. Gudings

Gudings merupakan startup logistik asal Bogor yang menyediakan cloud storage untuk frozen food atau makanan beku. Startup ini menyediakan jasa penyimpanan dan pengiriman dengan cold chain ke seluruh Indonesia.

3 dari 3 halaman

Startup Lainnya

Lima startup terpilih untuk mengikuti program inkubasi Menjadi Nyata yang didukung oleh perusahaan investasi ModalSaham (Foto: ModalSaham)

3. Loak.co

Loak.co merupakan startup waste management asal Bandung yang fokus menyelesaikan masalah limbah menggunakan metode upcycle. Limbah didaur ulang menjadi furnitur atau dekoratif untuk mendukung smart living.

4. Sisdes

Sisdes bergerak di bidang software as a service dan berasal dari Purwokerto. Startup ini menyediakan platform pelayanan publik pada tingkat pemerintahan desa.

Tujuannya adalah membantu permasalahan untuk efektifitas, transparan, dan kecepatan dengan sistem terintegrasi.

5. Scrapiro

Scrapiro adalah startup artificial intelligence dari Jakarta yang menyediakan aplikasi logistik untuk menghubungkan sampah dari sumber menuju proses daur ulang didukung teknologi AI.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya