Kasus Covid-19 Melonjak, Inggris Larang Pertemuan Lebih dari 6 Orang Mulai 14 September 2020

Jika ada yang melanggar aturan pertemuan di tengah lonjakan kasus Covid-19, siap-siap dikenakan denda.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Sep 2020, 12:01 WIB
Warga menikmati sinar matahari di Taman Bunga Ratu Mary di Regent's Park di London pada 25 Juni 2020. Inggris pada Kamis (25/6) mengalami hari terpanasnya tahun ini hingga sejauh ini, dengan suhu mencapai 33,3 derajat Celsius di Bandara Heathrow, menurut badan meteorologi. (Xinhua/Han Yan)

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi corona Covid-19 di seantero dunia turut jadi cikal bakal terlahirnya kebiasaan baru. Protokol kesehatan pun turut diterapkan demi menekan jumlah transmisi virus corona baru.

Kondisi krisis dengan banyaknya kasus yang melanda, membuat tak sedikit negara menerbitkan kebijakan baru. Salah satunya Inggris yang melarang adanya pertemuan sosial yang melibatkan lebih dari enam orang.

Dilansir dari laman BBC, Rabu (9/9/2020), aturan tersebut berjalan dengan adanya beberapa pengecualian di tengah meningkatnya kasus corona. Aturan hukum baru akan melarang pertemuan kelompok yang lebih besar di mana saja secara sosial, baik di dalam atau luar ruangan, ungkap juru bicara markas besar Pemerintah Britania Raya.

Namun, ketentuan itu tak akan berlaku untuk sekolah, tempat kerja atau pernikahan dengan penerapan keamanan Covid-19, pemakaman, dan olahraga tim yang terorganisir. Jika melanggar, ada sanksi yang harus diterima.

Bentuknya, membayar denda 100 Pound sterling atau setara Rp1,9 juta, jika ada yang gagal mematuhi polisi. Denda akan berlipat ganda hingga maksimum 3.200 Pound sterling atau sekitar Rp61,4 juta.

Beberapa pengecualian berlaku mulai Senin, 14 September 2020, dengan bagian dari rumah tangga yang tak berpengaruh. Adapun daftar lengkap soal pengecualian ini akan segera dipublikasikan pemerintah Inggris.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kata Boris Johnson

PM Inggris, Boris Johnson selesai memberikan pernyataan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari virus Corona di Downing Street, London, Senin (27/4/2020). Ini menjadi kemunculan pertama PM Johnson di depan publik setelah hampir sebulan terinfeksi COVID-19. (AP/Frank Augstein)

"Kita perlu bertindak sekarang untuk menghentikan penyebaran virus. Jadi kami menyederhanakan dan memperkuat aturan tentang kontak sosial, membuatnya lebih mudah dipahami dan ditegakkan oleh polisi," kata Perdana Menteri Boris Johnson pada konferensi pers di Downing Street pada Rabu, 9 September 2020.

"Sangat penting orang sekarang mematuhi aturan ini dan mengingat dasar-dasarnya, mencuci tangan, menutupi wajah, menjaga jarak dari orang lain, dan menjalani tes jika Anda memiliki gejala," tambahnya.

Markas besar Pemerintah Britania Raya juga menyebut setiap kelompok yang terdiri dari tujuh atau lebih orang yang berkumpul di mana saja berisiko dibubarkan polisi atau didenda karena tidak patuh.

Perubahan tersebut berlaku untuk orang-orang di Inggris dari segala usia, dan untuk pertemuan di dalam dan di luar ruangan, di rumah pribadi, ruang terbuka publik, dan tempat seperti pub dan restoran.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya