Pemerintah Alokasikan Pembiayaan Investasi Rp 169 Triliun di RAPBN 2021

Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 169,1 triliun untuk pembiayaan investasi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Agu 2020, 15:55 WIB
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 169,1 triliun untuk pembiayaan investasi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan tentang APBN 2021 dan Nota Keuangan di Kompleks Gedung MPR, Jumat (14/8/2020).

"Pembiayaan investasi juga akan dilakukan pemerintah di tahun 2021 dengan anggaran sekitar Rp 169,1 triliun," ujar Presiden Jokowi.

Adapun pendanaan tersebut rencananya akan digunakan untuk 4 hal. Pertama, pembiayaan pendidikan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggung-jawaban antar generasi.

Lalu kedua, untuk pemberdayaan UMKM dan UMi (Ultra Mikro) guna mengakselerasi pengentasan kemiskinan.

"Ketiga, mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan prasarana transportasi, permukiman, serta ketahanan energi," ujar Jokowi.

Lalu yang terakhir ialah mendorong program ekspor nasional melalui penguatan daya saing barang dan jasa dalam negeri di pasar internasional.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,5-5,5 Persen di 2021

Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia di 2021 tumbuh positif. Hal ini seiring dengan harapan kembali pulihnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2021 dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI.

"Asumsi indikator ekonomi makro yang kami pergunakan adalah sebagai berikut. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,5 persen-5,5 persen," kata Jokowi.

Tingkat pertumbuhan ekonomi ini, lanjut Jokowi, diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investas isebagai motor penggerak utama.

"Inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen, untuk mendukung daya belimasyarakat. Rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per US Dollar," ungkap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya