FOTO: Intip Aktivitas Pekerja Garmen di Bangladesh

Pendapatan ekspor Bangladesh pada Juli tercatat lebih dari 44 persen lebih tinggi dibandingkan Juni, yang berarti sektor ekspor di negara itu kembali berangsur normal setelah menderita dampak serius akibat pandemi COVID-19.

oleh Johan Fatzry diperbarui 14 Agu 2020, 13:00 WIB
FOTO: Intip Aktivitas Pekerja Garmen di Bangladesh
Pendapatan ekspor Bangladesh pada Juli tercatat lebih dari 44 persen lebih tinggi dibandingkan Juni, yang berarti sektor ekspor di negara itu kembali berangsur normal setelah menderita dampak serius akibat pandemi COVID-19.
Aktivitas pekerja di pabrik garmen di Dhaka, Bangladesh (12/8/2020). Pendapatan ekspor Bangladesh pada Juli tercatat lebih dari 44 persen lebih tinggi dibandingkan Juni, yang berarti sektor ekspor di negara itu kembali berangsur normal setelah menderita dampak serius akibat pandemi COVID-19.(Xinhua)
Aktivitas pekerja di pabrik garmen di Dhaka, Bangladesh (12/8/2020). Dari total pendapatan tersebut, data Biro Promosi Ekspor menunjukkan bahwa pendapatan Bangladesh dari produk garmen siap pakai, termasuk rajut dan tenun, mencapai 3,24 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.777). (Xinhua)
Aktivitas pekerja di pabrik garmen di Dhaka, Bangladesh (12/8/2020). Pendapatan ekspor Bangladesh pada Juli tercatat lebih dari 44 persen lebih tinggi dibandingkan Juni, yang berarti sektor ekspor di negara itu kembali berangsur normal setelah menderita dampak serius akibat pandemi COVID-19.(Xinhua)
Aktivitas pekerja di pabrik garmen di Dhaka, Bangladesh (12/8/2020). Dari total pendapatan tersebut, data Biro Promosi Ekspor menunjukkan bahwa pendapatan Bangladesh dari produk garmen siap pakai, termasuk rajut dan tenun, mencapai 3,24 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.777). (Xinhua)
Aktivitas pekerja di pabrik garmen di Dhaka, Bangladesh (12/8/2020). Pendapatan ekspor Bangladesh pada Juli tercatat lebih dari 44 persen lebih tinggi dibandingkan Juni, yang berarti sektor ekspor di negara itu kembali berangsur normal setelah menderita dampak serius akibat pandemi COVID-19.(Xinhua)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya