Pemkot Bogor Targetkan 11 Ribu Tes Swab hingga September

Menurut Bima Arya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pelaksanaan tes usap minimal satu persen dari jumlah penduduk.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Agu 2020, 06:02 WIB
Penumpang kereta rel listrik (KRL) menjalani tes swab di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/4/2020). Pengetesan yang melibatkan 350 penumpang ini untuk memastikan ada atau tidaknya virus corona COVID-19 yang dibawa penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor menargetkan dapat melaksanakan tes usap (swab) terhadap warga Kota Bogor yang menjadi suspek Covid-19 sampai sekitar 11 ribu tes hingga September 2020.

"Dinas Kesehatan Kota Bogor sampai saat ini telah tes usap sebanyak 8.400 tes. Semoga dalam sebulan ke depan sudah mencapai 11 ribu tes," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto seperti dikutip Antara, Jumat (7/8/2020).

Menurut Bima Arya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar pelaksanaan tes usap minimal satu persen dari jumlah penduduk.

"Karena jumlah penduduk Kota Bogor saat ini mencapai 1,1 juta, sehingga pelaksanaan tes usap ditargetkan mencapai 11 ribu tes," katanya.

Bima juga memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk lebih masif lagi melakukan tes usap guna menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Saya kira dalam satu bulan ke depan, akan terpenuhi target 11 ribu tes usap," katanya.

Arya menambahkan, apalagi kalau laboratorium pengujian polymerace chain reaction (PCR) di RSUD Kota Bogor sudah beroperasi, maka proses pengujian sampel tes usap akan semakin cepat diketahui hasilnya.

"Penelusuran dan pemantauan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor juga akan lebih cepat terdeteksi dan lebih cepat mendapat kepastian seseorang yang menjalani tes usap, hasilnya positif atau negatif," katanya.

2 dari 2 halaman

Datangi Lokasi Kerumunan

Menurut Bima, untuk memenuhi target pelaksanaan 11 ribu tes, Dinas Kesehatan Kota Bogor akan melakukan tes usap lagi di lokasi-lokasi yang menjadi tempat kerumunan orang, seperti di stasiun kereta, di terminal bus, maupun di pasar.

"Dinas Kesehatan juga akan melakukan tes usap di lokasi pemukiman yang ditemukan ada keluarga yang menjadi kluster penularan Covid-19," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bima juga mengingatkan warga Kota Bogor untuk terus mematuhi protokol kesehatan, yakni menggunakan masker pada kegiatan di luar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak fisik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya