LIPI: Vaksin Akan Diuji tapi Garda Terdepan Pencegahan COVID-19 Tetap Masyarakat

Peneliti LIPI mengatakan bahwa yang terpenting dalam pencegahan COVID-19 adalah pada masyarakat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Jul 2020, 14:00 WIB
Salah satu pedagang menggunakan face shield dan sarung tangan saat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/6/2020). Saat era new normal, para pedagang di pasar rakyat diwajibkan menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan melakukan uji klinis fase III terhadap calon vaksin COVID-19 buatan perusahaan China, namun vaksin ini sesungguhnya belum benar-benar dipastikan bisa mencegah virus SARS-CoV-2. Yang memiliki peran paling besar dalam mencegah penularan COVID-19 di Indonesia adalah masyarakat.

"Masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dalam jumlah banyak, selalu mencuci tangan," kata Wien Kusharyoto dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Itu boleh dikatakan garda terdepanlah pada dasarnya untuk mencegah penularan COVID-19 ini lebih lanjut," kata Wien dalam temu media daring yang diadakan pada Selasa kemarin, ditulis Kamis (30/7/2020).

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Lebih Mudah Dibanding Buat Vaksin

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Wien mengatakan bahwa pencegahan di masyarakat merupakan cara yang paling mudah untuk menangani penularan COVID-19.

Dibandingkan vaksin, Wien mengatakan bahwa proses pengembangannya merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan.

"Pertama dana juga terbatas dan kemudian hasilnya sulit kita prediksi apakah benar-benar aman atau tidak. Terus terang banyak yang terpaksa harus bertaruh dengan dana yang ada," ujarnya.

"Saya berharap memang vaksinnya memang efektif dan aman. Namun kita tidak tahu sampai semuanya itu dievaluasi, selesai di tahap uji ketiga ini."

Namun untuk saat ini, Wien mengatakan bahwa langkah pemerintah dengan berupaya mendapatkan vaksin yang mudah diproduksi di Indonesia ke depannya adalah hal yang benar. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa diperlukan peran dari pihak swasta terkait kontribusi dalam uji vaksin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya