Saran Pengusaha Agar Sektor Pariwisata Kembali Bangkit

Peningkatan permintaan di sektor pariwisata akan terjadi jika penanganan Covid-19 bisa diatasi dengan baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2020, 20:30 WIB
Sejumlah turis menikmati pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar, terutama bagi peselancar pemula. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B Sukamdani, menyadari peningkatan permintaan atau demand di sektor pariwisata akan terjadi jika penanganan Covid-19 bisa diatasi dengan baik.

Sebab, masyarakat butuh kepercayaan tinggi dari pemerintah dalam upaya penanganan Corona, agar mereka bisa beraktivitas kembali.

"Paling penting disini untuk menciptakan permintaan itu adalah menciptakan rasa aman bagi masyarakat adalah yang paling penting," kata dia dalam sebuah diskusi secara virtual di Jakarta, Selasa (28/7).

Dia mengatakan kondisi terjadi hari ini justru timbul persoalan baru. Kasus penyebaran Covid-19 terjadi di cluster perkantoran yang mengkhawatirkan masyarakat pekerja. Itu terjadi ketika pemerintah memutuskan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Justru di tempat kerja dan ini akan mengakibatkan bukan menciptakan rasa aman justru menciptakan rasa kekhawatiran jadi ini adalah kalau kita meningkatkan dimensi adalah menciptakan rasa aman," kata dia.

"Dan memang kalau kita sudah ketemu obat dan vaksinya tentunya akan berbeda tapi kita masih belum tahu kapan akan ditemukannya vaksin atau secara efektif," tambah dia.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu melanjutkan, di samping menciptakan rasa aman dan penemuan vaksin, tidak kalah penting adalah stimulus pemerintah. Dia berharap bantuan langsung tunai (BLT) yang masuk dalam jaring pengaman sosial bisa segera diperluas dan dieksekusi.

"Jadi lebih baik memberikan dalam bentuk tunai daripada natural walaupun natural juga baik tapi kalau kita mau klik adalah langsung," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Gelanja Operasional

Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/2/2020). DPRD DKI Jakarta mengesahkan Tata Tertib (Tatib) DPRD DKI Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya stimulus pemerintah yang juga diperlukan untuk menciptakan demand adalah belanja operasional. Termasuk di dalamnya adalah perjalanan dinas, akomodasi penyewaan ruang rapat, catering dan lain-lain.

"Ini secara langsung akan mengakibatkan peningkatan dan bila memungkinkan adalah belanja modal dieksekusi," jelas dia

Kemudian hal lainnya adalah regulasi merangsang penciptaan investasi. Salah satunya mendorong untuk dana investasi real estat atau potongan untuk biaya pengalihan hak atas tanah bangunan dari 5 persen menjadi 1 persen. "Jika itu dimungkinkan dilaksanakan, maka pertimbangannya untuk investasi di properti yang akhirnya juga akan merangsang demand yang lain dan turunannya," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Konektivitas

Li Huiling, wisman perempuan asal China jatuh terperosok ke laut saat asyik selfie dari atas sebuah tebing di Bali. (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Terakhir adalah konektivitas. Menurutnya penciptaan demand itu tergantung konektivitas. Oleh karenanya dia berharap transportasi udara betul-betul dijaga untuk tetap terjaga, jangan sampai nantinya menyusut dan malah mengakibatkan beberapa rute itu dihapus.

"Ini juga penting karena tanpa adanya konektivitas di mana itu akan sulit berkembang dan terakhir adalah pemanfaatan olah data atau google analytics semua demand ada di dalam internet sehingga bagaimana kita mengolah data itu menjadi bisa dieksekusi dalam bentuk komersial," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya