Bank Indonesia Mencatat Inflasi IHK Sumsel Lebih Rendah dari Target Nasional

Bank Indonesia Mencatat Inflasi IHK Sumsel Lebih Rendah dari Target Nasional, namun lebih tinggi dari angka inflasi di Pulau Sumatera.

oleh Nefri Inge diperbarui 17 Jul 2020, 19:20 WIB
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Palembang - Inflasi lndeks Harga Konsumen (lHK) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terpantau berada dalam kisaran target inflasi nasional, yaitu sebesar 0,20% (mtm). Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0.16% (mtm).

Dari data Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, inflasi bulanan yang terjadi pada bulan Juni 2020. Terutama disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi.

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, inflasi IHK Juni 2020 tercatat sebesar 1,72% (yoy), dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,13olo (ytd).

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Hari Widodo mengatakan, realisasi inflasi tahunan tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 1,960 (yoy). Namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi regional Sumatera, yang sebesar 0,690lo (yoy).

“Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama disumbang olehpeningkatan harga komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras. Kenaikan harga daging ayam ras, didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat menyusul pelonggaran kebijakan aktivitas masyarakat oleh pemerintah,” ucapnya, Rabu (15/7/2020).

Pada Juli 2020 ini, Provinsi Sumsel diperkirakan akan mengalami inflasi yang lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi bulan sebelumnya.

lnflasi diprediksi terjadi karena tekanan pada kelompok volatile food seiring naiknya harga beberapa komoditas makanan menjelang HBKN ldul Adha.

Selain itu, inflasi juga diperkirakan bersumber dari kenaikan harga emas pada kelompok inti. Serta kenaikan tarif angkutan udara pada kelompok administered prices.

“Harga emas diperkirakan akan mengalami penguatan pada bulan Juli 2020, karena adanya kekhawatiran second wave penyebaran virus Covid-19 di seluruh dunia,” ucap pejabat Bank Indonesia perwakilan Sumsel tersebut.

Emas menjadi pilihan investasi karena dinilai sebagai safe haven instruments di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Bank Indonesia juga memantau, adanya kenaikan harga jagung yang menyebabkan tingginya harga pakan ternak di bulan Juni 2020.

Lalu, naiknya harga telur ayam ras di level pedagang terjadi, karena tingginya permintaan masyarakat akan bahan makanan tahan lama. Terutama di tengah penyebaran pandemi Covid-19, yang masih terjadi hingga akhir bulan Juni 2020.

 

 

2 dari 2 halaman

Pasokan Beberapa Komoditas

Ilustrasi Bawang Putih (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Tingginya permintaan tersebut tidak diikuti oleh jumlah pasokan yang memadai, sehingga terjadi kenaikan harga komoditas telur ayam ras.

“Kenaikan harga kedua komoditas ini juga terpantau, dalam hasil survei Pusat lnformasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kota Palembang dan Kota Lubuklinggau periode Juni 2020,” ujarnya.

Meskipun demikian, laju inflasi Provinsi Sumatera Selatan tertahan oleh penurunan harga beberapa komoditas seperti bawang putih, cabai merah dan gula pasir.

Relaksasi impor luar negeri yang diterapkan pemerintah dan adanya penambahan kuota impor Gula Kristal Putih (GKP) membuat pasokan bawang putih dan gula pasir dalam negeri tercukupi.

“Untuk hasil panen cabai merah dari daerah sentra yang melimpah, mengakibatkan tercukupinya kebutuhan cabai merah di Sumsel,” katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya