Harapan Anak di Masa Pandemi: Masyarakat Patuh, Pemerintah Penuhi Hak Anak

Beberapa perwakilan anak dari Forum Anak Nasional berharap agar pemerintah lebih memperhatikan hak anak di masa pandemi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Jul 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Belajar Online (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Anak  menjadi kelompok yang terdampak pandemi COVID-19. Tidak hanya secara kesehatan namun juga di bidang lain seperti pendidikan.

Dalam "Audiensi Pandemi dari Mata Anak Indonesia" yang diadakan secara daring pada Rabu kemarin, beberapa perwakilan anak dari Forum Anak Nasional (FAN) menyampaikan harapan mereka terhadap situasi pandemi yang terjadi di tanah air terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Christin, perwakilan FAN wilayah Indonesia timur mengatakan bahwa di beberapa daerah bagian timur tanah air, masih banyak kendala dalam penanganan dampak pandemi, salah satunya masalah pembelajaran jarak jauh.

"Salah satu contohnya di NTT (Nusa Tenggara Timur), berdasarkan data dari Forum Anak Daerah setempat, terdapat 20 kabupaten dan 1 kota, namun sebagian besar daerahnya masih terkendala penguasaan IPTEK yang rendah, biaya pembelian kuota internet yang masih tinggi, serta koneksi yang tidak stabil dan tidak merata," kata Christin, ditulis Rabu (15/7/2020).

Kondisi serupa juga ia temukan di beberapa wilayah di Papua Barat seperti Sorong, Manokwari selatan, dan pedalaman Raja Ampat.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

Ketelitian Pemerintah Dipertanyakan

Ilustrasi anak sekolah. (via: Liputan6.com))

Selain itu, di kota Sorong tempat Kristin berada, masih banyak masyarakat yang belum menaati protokol kesehatan.

"Masyarakat khususnya generasi muda, masih bepergian ke tempat umum seperti pasar, supermarket, atau tempat hiburan, tanpa memakai masker atau tidak mengikuti protokol kesehatan dan tidak mengikuti social distancing," ujarnya.

"Namun sanksi yang diberikan kurang tegas dan tidak diberikan secara merata kepada masyarakat yang keras kepada," kata Christin.

Ia juga mempertanyakan ketelitian dan tanggung jawab pemerintah dalam mengawasi kasus COVID-19. Hal ini terlihat berhasil lolosnya seorang pelajar dari Sorong dinyatakan positif virus corona di Jawa Barat namun bisa terbang dari bandara Soekarno-Hatta ke Sorong.

Harapan lain datang dari Muhammad Abila dari FAN wilayah Indonesia bagian tengah. Ia mengungkapkan bahwa di beberapa wilayah, kegiatan perekonomian sudah mulai berjalan. Namun di daerah lain, masih ada yang kasus positifnya terbilang tinggi.

3 dari 4 halaman

Stunting dan Pernikahan Anak

Pernikahan anak (iStockphoto)

Yang menjadi perhatian Abila adalah masih adanya transmisi lokal di wilayah Indonesia tengah. Selain itu, perekonomian masyarakat juga menurun.

"Pernikahan usia anak makin meningkat. Rata-rata alasan dari itu ialah masalah perekonomian yang makin menurun akibat dampak dari pandemi ini. Hal ini memaksa mereka melakukan pernikahan di usia anak."

"Ditambah lagi permasalahan stunting," ujarnya.

Untuk itu, Abila berharap agar pemerintah lebih memperhatikan hak kesehatan anak. Tidak hanya untuk mereka yang dianggap normal, tetapi juga bagi penyandang disabilitas.

"Mereka juga memiliki hak yang sama seperti anak-anak yang lain."

4 dari 4 halaman

Perhatikan Hak Anak di Masa Pandemi

Sejumlah anak sekolah di SMPN 1 Kota Jambi mulai masuk sekolah pertama saat masa pandemi, Senin (13/7/2020). Meski status Kota Jambi zona kuning, Pemkot Jambi telah mengizinkan belajar mengajar tatap muka. (Liputan6.com / Gresi Plasmanto)

Sementara itu, Fayanna dari FAN wilayah Indonesia barat mengungkapkan bahwa masih banyak anak yang kurang paham bagaimana protokol kesehatan dalam mencegah COVID-19. Selain itu, pemerintah juga dirasa kurang maksimal memenuhi hak-hak anak.

Fayanna juga mengatakan masih banyak orang yang abai terhadap protokol kesehatan serta kurang meratanya fasilitas pemeriksaan bagi masyarakat.

Di sini, ia berharap agar pemerintah memperhatikan para pekerja jalanan serta anak-anak terlantar. Diharapkan juga agar mereka dapat menyediakan layanan informasi yang baik, khususnya bagi anak.

Penyediaan fasilitas kesehatan di tempat umum seperti akses cuci tangan, penyediaan masker, serta hand sanitizier juga diharapkan diadakan, khususnya di tempat bermain anak.

FAN pada kesempatan tersebut berharap agar pemerintah juga tidak putus asa dalam perang melawan COVID-19. Di sisi lain, mereka diminta untuk tetap memperhatikan hak anak di masa pandemi ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya