Strategi Iran Berdamai dengan Corona COVID-19, Jaga Ekonomi di Tengah Pandemi

Strategi Iran melawan Virus Corona (COVID-19) dengan cara mengedukasi masyarakat tanpa menutup ekonomi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Jul 2020, 18:49 WIB
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Republik Islam Iran mencoba menyeimbangkan kesehatan masyarakat dan kebutuhan ekonomi negara. Saat ini pemerintah mulai melonggarkan pembatasan sosial agar ekonomi mulai pulih.

Pada saat bersamaan, Iran terus mengedukasi masyarakat agar waspada. Kebijakan ini disebut berdamai sambil melawan Virus Corona (COVID-19).

"Presiden Hassan Rouhani menyampaikan bahwa kami memiliki kebijakan tidak memberlakukan lockdown di Iran, dan kami memilih untuk meningkatkan kesadaran dari masyarakat terkait dengan bagaimana menangani COVID-19 sehari-hari," ujar Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, saat berbincang dengan Liputan6.com secara virtual, Jumat (10/7/2020).

Setiap pekan, Presiden Rouhani dan jajarannya juga selalu rapat untuk melakukan analisa terkait situasi Virus Corona di Iran. Salah satu kebijakan yang diambil adalah membolehkan beberapa jenis bisnis untuk kembali aktif secara bertahap.

Iran juga mengandalkan sektor teknologi dan startup mereka untuk memproduksi berbagai hal yang dibutuhkan melawan Virus Corona jenis baru.

"(Iran) mengedepankan kegiatan dari perusahan yang didasari ilmu pengetahuan dan secara bertahap membuka sektor usaha yang memiliki risiko ringan untuk membantu perekonomian," ujar Dubes Azad.

Berdasarkan data resmi, ada 250 ribu kasus Virus Corona COVID-19 di Iran. Sekitar 212 ribu pasien berhasil sembuh dan 12 ribu meninggal dunia.

Dubes Azad menilai kondisi di Iran sama dengan Indonesia yang sedang new normal, sebab pemerintah harus menyeimbangkan antara ketahanan ekonomi dan kesehatan.

"Slogan kami waktu berhadapan dengan COVID-19 adalah dengan bantuan dan perhatian Allah Yang Maha Esa akan mengalahkan COVID-19, tetapi pada saat yang bersamaan kami harus membiasakan diri untuk hidup berdampingan dengan COVID," jelas Dubes Azad.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

AS Menyusahkan Rakyat Iran

Seorang pria dengan masker mengendarai motor di sebuah jalan di Teheran, 28 Juni 2020. Presiden Iran Hassan Rouhani pada Minggu (28/6) mengatakan mengenakan masker di tempat umum akan menjadi wajib mulai pekan depan di tengah meningkatnya kasus dan kematian akibat COVID-19. (Xinhua/Ahmad Halabisaz)

Kondisi di Iran diperburuk dengan adanya sanksi dari Amerika Serikat. Sanksi dan embargo yang diberikan AS membuat Iran sulit mencari pemasukan untuk memulihkan perekonomian.

Dubes Azad berkata AS bahkan mempersulit Iran ketika ingin mencari dana bantuan ke organisasi internasional. Iran mengkritik keras AS yang memprioritaskan kepentingan politik padahal Iran sedang melawan pandemi.

"Situasi bagi kami sangat sulit karena di satu pihak ada COVID-19 di pihak lain ada sanksi dari Amerika Serikat," ujar Dubes Azad.

Meski demikian, Iran percaya bisa menekan penyebaran Virus Corona karena memiliki sains dan kesehatan yang tinggi di kancah internasional. Dubes Azad pun menekankan pentingnya kolaborasi global melawan pandemi ini.

"Apabila kita bersama-sama, maka kita akan berhasil, kita akan maju. Dibutuhkan kerja sama dari seluruh negara di dunia secara bersama-sama untuk menaklukan virus ini," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya