5 Hal Terkait Pegawai Kemendikbud yang Suspect Corona Covid-19

Pihak Kemendikbud memastikan tidak melakukan lockdown lantaran ditemukan sejumlah pegawai suspect Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Jul 2020, 18:23 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar rapid test terhadap sejumlah pegawai.

Hasilnya, sebanyak 15 pegawai di Kemendikbud tersebut diduga (suspect) terinfeksi virus Corona Covid-19.

"Suspect. Masih akan dilakukan tes lagi. Tapi semua dalam keadaan sehat," ucap Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam, Rabu (8/7/2020).

Meski begitu, pihak Kemendikbud memastikan tidak melakukan lockdown lantaran ditemukan sejumlah pegawai suspect Covid-19.

Berikut 5 hal terkait adanya pegawai Kemendikbud yang ditemukan suspect terinfeksi virus Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Hasil Rapid Test

Tenaga medis merapikan hasil rapid test pegawai Lapas Kemenkumham di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Tangerang, Banten, Sabtu (30/5/2020). Hasil rapid tes yang diikuti 87 pegawai termasuk Kepala Lapas menunjukkan seluruh pegawai negatif virus Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pelaksana Tugas Dirjen Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam membenarkan ada 15 pegawai di Kemendikbud diduga (suspect) terinfeksi virus Corona Covid-19.

"Suspect. Masih akan dilakukan tes lagi. Tapi semua dalam keadaan sehat," ucap Nizam, Rabu (8/7/2020).

Menurut dia, temuan ini diketahui saat Kemendikbud menggelar rapid test terhadap sejumlah pegawai di lingkungan kementerian yang menangani pendidikan dan kebudayaan itu.

"Pekan lalu dilakukan test berkala untuk seluruh karyawan, ada yang positif tanpa gejala. Sehingga kita minta untuk melakukan isolasi mandiri. Alhamdulillah semua sehat," jelas Nizam.

 

3 dari 6 halaman

Belum Tentu Positif Covid-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Nizam menerangkan tes tersebut dilakukan dengan metode polymerase chain reaction atau PCR untuk mengetahui Covid-19. Mereka baru sekali dilakukan tes PCR.

"Ada teman yang test PCR pertama positif, ke dua, tiga negatif," ungkap Nizam.

Nizam menegaskan, mereka yang suspect tersebut belum bisa dikatakan positif Covid-19. Pasalnya baru sekali menjalani tes.

"Baru sekali menjalani test dan semua dalam keadaan sehat. Serta sudah melakukan isolasi mandiri. Ya kita doakan saja semoga semua sehat dan tidak jatuh sakit karena Covid-19. Kita semua harus hati-hati menjaga kesehatan dan mengikuti betul protokol kesehatan. Karena bisa saja jumpa dengan teman yang OTG," ucap Nizam.

 

4 dari 6 halaman

Akan Dilakukan Penyemprotan Disinfektan Berkala

Petugas Palang Merah Indonesia saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di salah satu ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2020). Penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Nizam mengungkap di lingkungan tempat kerja Direktorat Pendidikan Tinggi sendiri secara berkala selalu dilakukan desinfektan.

"Dikti secara berkala kita desinfeksi dan sterilisasi untuk menjaga kesehatannya," kata dia.

Nizam berpesan supaya setiap pegawai Kemendikbud khususnya dan masyarakat luas pada umumnya agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Lessons learned-nya adalah kita harus saling jaga dan lindungi. Tidak boleh lengah dan gegabah. Gunakan masker setiap ketemu orang, jaga jarak, sering-sering cuci tangan dan mandi. Be positive, be optimist tapi tidak gegabah," pungkas Nizam.

 

5 dari 6 halaman

Tak Akan Lakukan Lockdown

Petugas medis disemprot cairan disinfektan saat rapid test oleh BIN di Lapangan Kantor Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (2/7/2020). BIN menggelar rapid test gratis terhadap 800 warga Pamulang untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Evy Mulyani membantah kantor Kemendikbud di-lockdown lantaran ditemukan sejumlah pegawai suspect Covid-19.

"Tidak ada lockdown namun yang dilakukan adalah pendekatan piket dengan kebijakan yang sangat selektif untuk memastikan hanya yang sehat dan tidak berisiko yang ditugaskan piket," kata Evy melalui keterangannya.

Evy menyebut, seluruh unit kerja di lingkungan Kemendikbud secara periodik melakukan sterilisasi dan desinfeksi serta menjalankan seluruh protokol kesehatan dengan konsisten.

"Seluruh pekerjaan dan layanan tetap berjalan secara penuh," ungkap dia.

 

6 dari 6 halaman

Serahkan pada Gugus Tugas

Ilustrasi Bahaya Disinfektan Credit: pexels.com/cottonbro

Evy pun membenarkan, ada sejumlah pegawai di Kemendikbud yang suspact Covid-19 saat dilakukan tes secara berkala. Namun mereka diketahui tanpa memiliki gejala yang berarti.

"Alhamdulillah semuanya sehat, hanya dari tes yang telah dilaksanakan, ada yang suspect tanpa gejala sehingga sesuai dengan protokol kesehatan, kami minta untuk isolasi mandiri," terang dia.

Menyangkut jumlah pegawai yang dinyatakan positif Covid-19, Evy enggan untuk mengatakannya. Pasalnya menurut dia hal itu wilayahnya Tim Gugus Tugas Covid-19.

"Terkait jumlah orang yang positif, kami tidak dalam kapasitas memberitakan karena untuk laporan tersebut hanya dari Gugus Tugas yang berwenang menyampaikan," pungkas Evy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya