Jika Mampu Redam Covid-19, Indonesia Bakal Jadi Tujuan Utama Investasi Asing

Indonesia dapat kembali membuka pintu lebar-lebar bagi para investor asing jika mampu meredam angka pertumbuhan kasus positif Covid-19.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jun 2020, 17:20 WIB
Deretan gedung bertingkat terlihat dari jendela gedung pencakar langit di kawasan Jakarta, Kamis (26/12/2019). Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5,2%, berada di bawah target APBN 2020 sebesar 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menyatakan, Indonesia dapat kembali membuka pintu lebar-lebar bagi para investor asing jika mampu meredam angka pertumbuhan kasus positif Covid-19 yang saat ini masih tinggi.

Andry mengatakan, negara-negara berkembang yang jadi pesaing Indonesia saat ini masih memiliki tantangan besar, terutama dalam pemulihan pandemi virus Corona.

"Kalau kita lihat Meksiko, dan Latin Amerika countries seperti Argentina, Brazil, ini memang jadi peluang kalau misalnya protokol kesehatan Indonesia bisa meredam perkembangan kasus Covid-19, investor akan semakin pede untuk masuk ke Indonesia," ujarnya dalam sesi teleconference, Rabu (17/6/2020).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa pemerintah dan Bank Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan fiskal dan stimulus moneter yang tepat guna menangkal ancaman pandemi Covid-19 terhadap sektor ekonomi.

"Karena di saat kondisi seperti ini kalau responsnya tidak tepat bayangan kami Indonesia tidak akan menjadi tujuan dari global flows," ungkap Andry.

Dia pun menganggap kepercayaan diri negara yang dibarengi dengan respons kebijakan dapat menjadi bekal yang baik untuk pemulihan ekonomi nasional.

"Kalau market berbalik kita lihat Indonesia jadi salah satu tujuan yang utama selain kalau tradisionalnya ke China dan India. Apalagi kalau kita lihat sekarang India masih lebih buruk dengan peningkatan kasus Covid-19," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Update Corona 17 Juni: Bertambah 1.031, Kasus Positif Covid-19 Jadi 41.431 Orang

Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (11/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Untuk diketahui, jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 terus bertambah. Hingga saat ini belum menunjukkan adanya angka penurunan.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, pada hari ini, Rabu (17/6/2020), 

ready
viewed
 telah terjadi penambahan kasus positif Corona sebanyak 1.031 orang.

"Sehingga total akumulasi menjadi 41.431 orang," kata Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta. 

Seiring bertambahnya jumlah kasus positif, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 juga mengalami peningkatan. Pada hari ini bertambah 540 orang, sehingga totalnya kini ada 16.243 orang yang sembuh dari Covid-19. 

Sementara itu, jumlah pasien meninggal dunia karena terpapar virus Corona bertambah 45 orang. Maka total keseluruhan menjadi 2.276 orang.

Data update pasien virus Corona atau Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 16 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

3 dari 3 halaman

591 Orang Jalani Rawat Inap di Wisma Atlet

Sementara itu, pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, juga mengalami penambahan. Ada penambahan enam orang, dari semula 585 orang menjadi 591 pasien.

"Perkembangan jumlah pasien rawat inap di RSD Wisma Atlet pada Rabu 17 Juni 2020, hingga pukul 08.00 WIB, rawat inap bertambah 6 orang semula 585 orang menjadi 591 orang," kata Perwira penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian, dalam keterangannya, Rabu (17/6/2020).

Dia menjelaskan, untuk pasien rawat inap itu terdiri dari 319 pria dan 272 wanita. Untuk pasien yang dinyatakan positif secara swab sebanyak 529 orang, positif rapid test sebanyak 61 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1 orang.

"Pasien swab berkurang 1 orang, semula 530 orang menjadi 529 orang. Lalu pasien rapid test bertambah 7 orang, semula 54 orang menjadi 61 orang," sebut Aris.

"Rekapitulasi pasien Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 23 Maret sampai dengan 17 Juni 2020, pasien terdaftar 4.649 orang. Pasien keluar 3.091 orang, dengan rincian pasien rujuk ke RS lain 138 orang, pasien pulang atau sembuh 2.950 orang dan meninggal 3 orang," sambung dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya