Runway Bandara Syamsudin Noor Kembali Dibuka Usai Pecah Ban Pesawat Garuda

Runway Bandara Syamsudin Noor Kembali Dibuka Usai Pecah Ban Pesawat Garuda

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jun 2020, 19:36 WIB
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - Landas pacu (runway) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin kembali dibuka pukul 18.00 WITA berdasarkan Notam nomor B1216/20 NOTAMC B1213/20 setelah sempat ditutup akibat insiden pecah ban pesawat Garuda Indonesia. Tidak ada korban pada insiden ini.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA532 dan tipe pesawat Boeing B738 rute Jakarta (CGK) - Banjarmasin (BDJ) itu mendarat pukul 15.08 WITA dan mengalami pecah ban di landas pacu (runway) 10/28.

Pukul 16.00-16.20 WITA dilakukan proses evakuasi 35 penumpang yang terdapat pada pesawat tersebut dan sudah diterbitkan Notam B12112/20 NOTAMN perihal pesawat yang menghalangi runway (block aircraft) sehingga runway 10/28 ditutup untuk sementara.

Pada pukul 17.45 WITA, pesawat berhasil ditarik dari runway sehingga runway dapat digunakan kembali dan dibuka pada pukul 18.00 WITA.

"Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin telah melakukan kordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memastikan tindak lanjut penanganan insiden pesawat tersebut," kata Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Keterlambatan Jadwal Penerbangan

Terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin. (Liputan6.com/Ilyas Istianur Praditya)

Adapun insiden ini mengakibatkan keterlambatan pada dua jadwal penerbangan yaitu penerbangan Citilink dengan rute Banjarmasin-Surabaya dan Lion Air rute Semarang-Banjarmasin.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden pesawat Garuda Indonesia ini. Angkasa Pura I senantiasa mengutamakan kenyamanan pengguna jasa bandara, termasuk ketika dalam kondisi gangguan operasional penerbangan," tutup Handy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya