Dekopin: Koperasi Harus Tetap Produktif Meski Ada Corona

Di tengah pandemik corona, gerakan Koperasi harus tetap bergerak secara kreatif dan produktif.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jun 2020, 15:00 WIB
Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid saat memberikan sambutan pembuka diskusi Menata Sistem Perekonomian Nasional berdasarkan Pasal 33 UUD NKRI tahun 1945 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/11/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) berencana menggelar peringatan Hari Koperasi ke-73 pada 12 Juli 2020 secara virtual. 

Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengatakan, di tengah pandemik Covid-19 gerakan Koperasi harus tetap bergerak secara kreatif dan produktif.

"Salah satunya, kita harus tetap memperingati dan merayakan Hari Koperasi tahun 2020. Karena 12 Juli adalah hari bersejarah dan Dekopin wajib hukumnya menjaga marwah organisasi gerakan,” kata Nurdin Halid, Sabtu (6/6/2020).

Dia menegaskan, Dekopin berkewajiban untuk mengawal sejarah, nilai, prinsip, fungsi, dan cita-cita Koperasi dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dikatakan, pandemi Covid-19 tidak boleh menghilangkan sejarah yaitu peringatan Hari Koperasi (Harkop).

“Dekopin ingin memastikan bahwa sejarah Hari Koperasi 12 Juli tidak boleh terhenti di tahun 2020 ini hanya karena Covid-19. Sebaliknya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, Harkopnas 2020 justru sebuah momentum emas untuk menghadirkan jauh lebih banyak orang, baik dari kalangan pemerintahan maupun dari Gerakan Koperasi dan masyarakat luas,” jelas dia.

Nurdin Halid menambahkan, peringatan Hari Koperasi juga akan diperingati secara virtual di tingkat daerah. Wakil Ketua Umum Golkar itu meminta Dekopinwil di tingkat propinsi dan Dekopinda di tingkat kabupaten/kota berkolaborasi dengan Pemda di daerah untuk menggelar Harkop secara virtual.

“Dekopin pusat berharap peringatan Harkop 2020 akan memberikan energi positif baru bagi Gerakan Koperasi di masa new normal Covid-19. Gerakan Koperasi harus menjadi mesin penggerak UMKM, petani, peternak, petambak, pengrajin, pedagang kecil, dan nelayan di daerah-daerah untuk bangkit dan terus bergerak maju,” ungkapnya.

Hari Koperasi yang diperingati setiap tanggal 12 Juli merupakan salah satu dari 10 keputusan penting dalam Kongres Koperasi I pada 11-14 Juli 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres bersejarah itu digelar di masa Perang Kemerdekaan dan dihadiri sekitar 500 utusan dari sekitar 2.160 koperasi seluruh Indonesia.

Kongres yang dibuka oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta tersebut, juga menetapkan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) sebagai wadah tunggal gerakan koperasi di wilayah hukum NKRI.

Sejak 1968, SOKRI berubah menjadi Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Peringatan Hari Koperasi Nasional digelar setiap tahun dengan tuan rumah secara bergiliran.

Dalam program Dekopin tahun 2020, tuan rumah Harkopnas tahun 2020 adalah Sulawesi Utara. Namun karena wabah Covid-19, Sulawesi Utara telah diputuskan menjadi tuan rumah Harkopnas pada tahun 2021.

2 dari 2 halaman

Menanti Arahan Presiden

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih jauh Nurdin Halid menjelaskan bahwa peringatan Hari Kopersi secara virtual pada tahun 2020 akan menghadirkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Dari Gerakan Koperasi akan hadir Induk-Induk Kperasi, Dekopinwil, Dekopinda, pengurus Koperasi-koperasi dan kalangan praktisi Koperasi.

“Sesuai tradisi selama 73 tahun usia Dekopin, Hari Koperasi tahun 2020 juga akan mengundang Bapak Presiden, Menko Perekonomian, dan Menteri Koperasi dan UKM. Kami juga akan mengudang semua gubernur dan bupati dan walikota seluruh Indonesia untuk hadir secara virtual. Kami tentu berharap kalangan Gerakan Koperasi bisa ikut memeriahkan Harkopnas tahun ini,” ujar dia.

Kehadiran Presiden dan Menteri Koperasi di acara virtual Hari Koperasi 2020 sangat penting dan strategis bagi Gerakan Koperasi maupun pemulihan ekonomi nasional di tengah kegamangan dan ketidakpastian akibat wabah Covid-19 yang berkepanjangan. Karena, menurut Nurdin Halid, krisis multidimensi tahun 1998 dan krisis akibat Covid-19 di tahun 2020 berbeda.

Krisis tahun 1998 menimpa para konglomerat dan pelaku bisnis level atas, sedangkan krisis 2020 menghantam UMKM dan Koperasi di level bawah sebagai jantung dan sendi perekonomian nasional.

Di akhir tahun 2019 lalu, sekitar 64 juta UMKM dan 25 juta anggota Koperasi memberikan kontribusi sebesar 66,2 persen terhadap PDB atau sekitar Rp 2.400 triliun.

Karena itu, Nurdin Halid memastikan bahwa gerakan Koperasi sangat mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo dan Menteri Koperasi untuk mendengarkan kebijakan dan arahan pemulihan ekonomi rakyat di tengah situasi dan kondisi keterpurukan negara bangsa akibat badai wabah Virus Corona.

Dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk menanggulangi dampak virus Corona atau Covid-19 yang diumumkan Pemerintah Rabu (3/6/2020), dari total anggaran Rp 677 triliun, dukungan kepada UMKM sebesar Rp 123,46 triliun untuk subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi, dan mendukung modal untuk UMKM yang pinjamannya di bawah Rp 10 miliar. Dukungan kepada dunia usaha berbentuk insentif pajak sebesar Rp 120,61 triliun serta dukungan bidang pembiayaan dan korporasi sebesar Rp 44,57 triliun.

“Di hari penting dan bersejarah itu, gerakan Koperasi seluruh Indonesia akan menantikan arahan Bapak Presiden tentang komitmen beliau ingin mendesain ulang struktur ekonomi nasional agar sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945. Meski Koperasi tidak disebut khusus dalam PEN, Dekopin berharap, fungsi dan peran koperasi mendapat perhatian khusus dalam program pemulihan ekonomi nasional itu," jelas dia.

"Inilah momentum yang baik untuk menata ulang struktur ekonomi nasional yang diharapkan Bapak Presiden. Dalam hal ini, Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat, termasuk UMKM, membutuhkan dukungan nyata dan signifikan. Percayalah, Koperasi sangat bisa diandalkan Pemerintah sebagai motor penggerak UMKM-UMKM,” tutup Nurdin Halid.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya