Riset Garuda Indonesia: 65 Persen Penumpang Wait and See untuk Bepergian

Pelanggan Garuda Indonesia tersebut tidak lagi berpikiran melakukan perjalanan dengan kepastian aman dan nyaman saat bepergian.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2020, 18:10 WIB
Sejumlah calon penumpang pesawat menggunakan alat pelindung diri (APD) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Calon penumpang menggunakan APD untuk melindungi diri dari penularan virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengatakan tidak sedikit penumpang maskapai plat merah ingin melakukan penerbangan.

Setidaknya 65 responden dalam riset yang dibuat perusahaannya menyatakan diri dalam posisi wait and see.

"Kami melakukan riset kecil-kecilan terhadap kita punya GA Miles dan dari riset ini berkeinginan ingin pergi. Tapi yang mengagetkan 65 persen dari responden menyatakan posisinya wait and see," kata Irfan dalam Webinar Kementerian Perhubungan bertajuk 'Kolaborasi Merespon Dampak Pandemi Covid-19 dan Strategi Recovery pada Tatanan Kehidupan Normal Baru di Sektor Transportasi', Jakarta, Selasa (2/6).

Para pelanggan Garuda Indonesia tersebut tidak lagi berpikiran melakukan perjalanan dengan kepastian aman dan nyaman saat bepergian.

Irfan menyebut dulu saat terjadi kecelakaan pesawat, esok harinya penumpang pesawat tetap melakukan perjalanan udara. Kecelakaan pesawat tak membuat penumpang membatalkan jadwal penerbangannya.

"Buat bangsa kita, ini pesawat jatuh, besok tetap penuh aja, banyak yang terbang, nggak peduli kok," kata dia.

2 dari 2 halaman

Minta Kepastian Aman dari Corona

Calon penumpang pesawat menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Namun saat ini, penumpang ingin mendapatkan kepastian dan jaminan ketika aman dari penularan virus corona.

"Tetapi hari ini memastikan khususnya pelanggan Garuda mereka yakin tidak akan tetular dan tidak akan menularkan," sambung Irfan.

Sehingga tantangan yang dihadapi perusahaan penerbangan saat ini meyakinkan penumpang tidak tertular atau menularkan virus. Maka semua pihak dalam industri ini harus kompak bisa menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan bisnis.

"Ini akan komprehensif, Kami dan maskapai lain dan stakeholder memastikan sama2 kompak dan menjaga protokol kesehatan," kata Irfan mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya