Lolongan Anjing Jadi Firasat Temuan Jenazah Kakek yang Duduk Tertelungkup

Farly menuturkan, sekitar pukul 19.30 Wita, dia bersama rekannya menuju Kebun Buhanga di Kelurahan Santiago, Tahuna, Sangihe, tempat pembuatan kopra milik kakeknya.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 01 Jun 2020, 11:00 WIB
Lokasi penemuan mayat di Kebun Buhanga di Kelurahan Santiago, Tahuna, Kabupaten Sangihe.

Liputan6.com, Manado - Masyarakat di Kelurahan Santiago dan Bungalawang, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulut, dibuat gempar dengan kabar penemuan mayat di Kebun Buhanga, Sabtu (30/5/2020).

Mayat tersebut teridentifikasi Dance Pangandaheng (63), seorang petani warga Kelurahan Bungalawang, Tahuna. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh cucu korban bernama Farly Bomboa (32).

Farly menuturkan, sekitar pukul 19.30 Wita, dia bersama rekannya menuju Kebun Buhanga di Kelurahan Santiago, Tahuna, Sangihe, tempat pembuatan kopra milik kakeknya.

Sampai di lokasi, dia mendapati keadaan gelap gulita dan hanya terdengar lolongan anjing. Keduanya kemudian memeriksa lokasi pembuatan kopra dan mendapati kakeknya di dalam kamar, sedang duduk tertelungkup dalam keadaan kaku dan ada darah di tanah.

Farly langsung menghubungi keluarga dan menginformasikan kejadian tersebut ke Kepolisian setempat. Menurut keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit akut.

“Korban memiliki penyakit asam lambung dan kelebihan sel darah putih, selama ini telah melakukan pengobatan secara medis dan tradisional,” ujar Farly.

Korban selanjutnya dievakuasi oleh pihak Kepolisian dari tempat pembuatan kopra dan dibawa ke RSUD Liun Kendage Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya