PT KCI Siapkan Skema Hadapi New Normal untuk Pengguna KRL

Anne juga mengimbau pengguna KRL agar memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi menggunakan tiket nontunai.

oleh Ika Defianti diperbarui 29 Mei 2020, 05:03 WIB
Calon penumpang bersiap menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyiapkan sejumlah kebijakan dalam rencana pelaksanaan tatanan baru atau new normal untuk para pengguna KRL. Salah satunya yakni melarang penumpang berbicara dengan orang lain ataupun melalui telepon seluler.

Menurut VP Corporate Communications PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) Anne Purba, salah satu penularan Covid-19 melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara.

"Pembahasan kebijakan-kebijakan baru lainnya masih berlanjut secara intensif oleh pihak-pihak terkait, merujuk pada berbagai pedoman normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah," kata Anne dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).

Dia juga menyebut rencananya juga akan dilakukan skema penyekatan serta buka tutup stasiun. Hal tersebut guna mengendalikan pengguna yang berada di peron dan di dalam KRL saat jam sibuk.

"Untuk semakin memungkinkan kondisi jaga jarak ini. Pada waktu-waktu tertentu saat padat pengguna, akan ada penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali," ucapnya.

Anne juga mengimbau pengguna agar memanfaatkan semaksimal mungkin fasilitas transaksi menggunakan tiket nontunai. Seperti halnya Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja.

Selain itu, saat ini PT KCI sudah menerapkan sejumlah protokol pencegahan virus Corona atau Covid-19. Mulai dari penggunaan masker, pemeriksaan suhu tubuh penumpang, hingga penerapan physical distancing di stasiun atau di dalam KRL.

"Petugas frontliner kami juga telah mulai menggunakan pelindung wajah atau face shield sebagai upaya untuk semakin mencegah penularan Covid-19. Nantinya seluruh petugas di stasiun maupun kereta akan menggunakan pelindung wajah ini," kata Anne.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

DKI Siapkan Protokol Kesehatan

Calon penumpang KRL Commuter Line melintasi "Gate Elektronik" di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah mempersiapkan sejumlah protokol kesehatan untuk masyarakat menjalani aktivitas normal baru. Sebab perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Jakarta fase tiga berakhir pada 4 Juni 2020.

Dia menyebut protokol tersebut guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19 di masyarakat.

"Nanti akan kita umumkan protokol-protokol di setiap sektor, dari mulai protokol kegiatan perekonomian, peribadatan, sosial, budaya," kata Anies dalam keterangan pers Pemprov DKI, Selasa (26/5/2020).

Selain itu, dia menyebut saat ini sejumlah ahli tengah mengumpulkan data yang ada. Hasil tersebut akan menjadi landasan perpanjangan atau berakhirnya PSBB Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya