6 Prediksi New Normal yang Bakal Diterapkan Hotel-Hotel Dunia

Mulai dari standar kebersihan, sampai fasilitas kamar, berikut prediksi new normal yang bakal diterapkan hotel-hotel di dunia.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Mei 2020, 12:02 WIB
Ilustrasi bar di hotel. (Sumber Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati belum sepenuhnya hilang, laporan kasus corona COVID-19 yang terus menurun di sejumlah negara membuat new normal digagas di banyak sektor, tak terkecuali hotel.

Sebagai salah satu bisnis yang harus menelan pil pahit akan penyebaran virus SARS-CoV-2, hotel pun mulai berbenah untuk kembali membuka pintu mereka dengan tetap memperhatikan keamanan tamu dan pekerja.

Mengutip laman Lonely Planet, Kamis, 28 Mei 2020, berikut sederet prediksi new normal yang bakal diterapkan di hotel.

1. Standar Kebersihan

Kebersihan hotel disebut bakal jadi salah satu faktor krusial yang menentukan tamu mau menginap atau sebaliknya. Karenanya, standar kebersihan dengan pembersihan secara menyeluruh dikatakan bakal dilakukan.

Pemberlakuannya termasuk di kamar, ruang rapat, dan ruang umum yang berada dalam properti tersebut. Demi mencapai ekspektasi ini, American Hotel and Lodging Association bahkan telah merilis program bernama Safe Stay untuk menyusun praktik terbaik di industri tersebut.

Di bawah program baru Hilton Clean Stay, kamar hotel bahkan akan dikunci sementara setelah tamu check-out untuk melakukan pembersihan menyeluruh. Pembersihan ekstra pun dilakukan di tempat-tempat yang sering dipegang, termasuk tombol lampu, pegangan pintu, remote TV, dan termostat.

Load More
2 dari 7 halaman

2. Layanan Makanan

Ilustrasi buffet hotel. (dok. Naim Benjelloun/Pexels/Dinny Mutiah)

Breakfast buffet dikatakan hampir tak akan ada di masa pandemi. Pasal, menerapkan social distancing hampir tak mungkin dalam kegiatan tersebut, dan risiko terlalu besar karena akan mengumpulkan tamu dalam jumlah sekian banyak.

Penyajian makanan secara individu atau hanya boleh mengambil terus kembali ke kamar disebut bakal jadi protokol baru. Juga, makanan dan minuman di mini bar kamar dikatakan akan dihilangkan karena keberadaannya terlalu berisiko menyebarkan virus.

Makanan yang diantarkan ke kamar pun akan ditinggalkan di luar pintu untuk diambil sendiri oleh tamu.

3 dari 7 halaman

3. Improvisasi Fasilitas Lain di Hotel

Ilustrasi hotel. (iStockphoto)

Bersantai di kolam renang atau menggunakan fasilitas kebugaran pun akan mengikuti protokol baru dalam pelaksanaan. Sebagai contoh, penggunaan fasilitas kebugaran akan berjadwal sesuai nomor kamar sehingga Anda tak bisa datang di sembarang jam.

Ini pun dengan catatan semua peralatan olahraga dibersihkan secara menyeluruh setelah digunakan satu orang.

Juga, kursi tepi kolam renang pun akan berjarak setidaknya 1,5 meter satu sama lain. Menurut Pool Water Treatment Advisory Group, kolam renang harusnya aman selama dibersihkan secara menyeluruh.

Kemudian, penerapan social distancing akan tetap berlaku di kolam renang dan ruang ganti.

4 dari 7 halaman

4. Proses Check-in

Ilustrasi hotel. (iStockphoto)

Bagi hotel yang tak menerapkan self check-in, perubahannya adalah penetapan jarak aman selama proses tersebut dengan partisi meja depan dan terdapat hand sanitizer di sana. Beberapa hotel pun akan memberlakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk.

"Pegawai kami pun akan melalui proses yang sama (pengecekan suhu tubuh)," ujar representasi Millennium Hotels.

5 dari 7 halaman

5. Bakal Lebih Minimalis

Ilustrasi kamar hotel. (dok. pexels.com/Pixabay)

Sementara sebagian tamu suka dengan sentuhan mewah di kamar hotel, sepertinya minimalis bakal jadi wajah baru di sini. Dengan lebih sedikit barang, proses disinfeksi akan lebih mudah dan cepat dilakukan.

Amari Watergate di Bangkok telah memutuskan untuk meniadakan beberapa dekorasi, pun dengan Four Seasons Hotel di New York City yang menanggalkan gantungan baju dan ekstra linen, serta bantal dari kamar hotel mereka.

6 dari 7 halaman

6. Didominasi Turis Lokal

Ilustrasi hotel | unsplash.com/@taylorgsimpson

Dengan larangan perjalanan yang masih berlaku di sekian banyak tempat, staycation diperkirakan masih akan dilakukan warga lokal.

"Lebih dari 50 persen properti yang dipesan di Bookcing,com selama Maret dan April berlokasi masih di daerah si tamu bertinggal. Juga, pelanggan akan makin melihat pemesanan yang fleksibel untuk memberi rasa tenang," ucap Pepijn Rijvers, Senior Vice President of Accommodation Booking.com.

7 dari 7 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya