Deretan Fakta Penembakan Tenaga Medis Covid-19 yang Diduga Dilakukan KKB Papua

Penembakan dua tenaga medis oleh KKB itu terjadi pada Jumat, 22 Mei 2020 pukul 16.30 WIT.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Mei 2020, 11:05 WIB
Tenaga medis korban penembakan KKB Papua kritis. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dua tenaga medis yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Penembakan dua tenaga medis oleh KKB itu terjadi pada Jumat, 22 Mei 2020 pukul 16.30 WIT. Satu orang dikabarkan meninggal dunia.

"Pada hari dan tanggal tersebut, personel Polres Intan Jaya mendapat Informasi dari salah satu tenaga medis yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya bahwa telah terjadi penembakan terhadap dua orang tenaga medis masing-masing atas nama Alemanek Bagau dan Koni Somou," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Sabt, 23 Mei 2020.

Salah satu tenaga medis yang terluka, Alemanek Bagau telah dievakuasi ke Kabupaten Nabire, Papua untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sedangkan Koni Somou sudah diserahkan kepada keluarganya.

Kronologi penembakan terjadi saat kedua tenaga medis itu hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran virus corona di Distrik Wandai, Intan Jaya, Papua.

Berikut fakta-fakta penembakan dua tenaga medis yang dilakukan KKB dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

Kronologi Penembakan

Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata KKB Papua. Ilustrasi: Kriminologi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan kronologi penembakan dua orang tenaga medis penanganan virus corona Covid-19 yang dilakukan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya. Insiden terjadi pada Jumat, 22 Mei 2020 pukul 16.30 WIT.

"Pada hari dan tanggal tersebut, personel Polres Intan Jaya mendapat Informasi dari salah satu tenaga medis yang bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya bahwa telah terjadi penembakan terhadap dua orang tenaga medis masing-masing atas nama Alemanek Bagau dan Koni Somou," ujar Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Mei 2020.

Menurut Kamal, kedua tenaga medis tersebut ditembak saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran virus Corona Covid-19 di Distrik Wandai, Intan Jaya, Papua.

Kamal menceritakan, penembakan ini terjadi ketika Heniko Somau sedang mengantar obat-obatan Covid-19.

Saat itu, dia melihat segerombolan anggota KKB. Heniko pun memberikan imbauan kepada warga untuk segera meninggalkan area pasar. Sebab, KKB segera datang.

"Korban meminta warga agar segera menjauh dari KKB dan segera meninggalkan kegiatan jual beli di area pasar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

Kamal menerangkan, anggota KKB mendengar imbauan itu. Korban berusaha melarikan diri untuk menghindari kejaran anggota KKB Papua.

Korban mencari perlindungan di rumah temanya, Alemanek Bagau. Namun nahas, anggota KKB meletuskan tembakan ke arah rumah itu.

"Peluru terkena Heniko Somau hingga membuatnya terjatuh. SementaraC Alemanek Bagau yang hendak melakukan pertolongan juga mendapatkan penganiayaan dan di tembak oleh KKB," ujar dia.

Kamal menerangkan, kedua korban ditinggalkan begitu saja oleh anggota KKB setelah melihat kedua korban sudah tidak berdaya.

"Kelompok tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian menuju ke Kampung Jae Distrik Wandai," ucap dia.

Akibat inisiden ini Jeniko Somau dinyatakan telah meninggal dunia. Sedankan, Alemanek Bagau dalam kondisinya kritis. Saat ini sedang dirawat di di RSUD Nabire.

 

3 dari 7 halaman

Olah TKP

Petugas memasang garis pembatas polisi (police line) di area ledakan sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (3/12/2019). Dalam ledakan itu dua anggota TNI menjadi korban dan mengalami luka. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima, kedua korban yakni Almalek Bagau dan Eunico Somou ditembak KKB saat hendak mengantar obat-obatan terkait Covid-19.

Dilansir Antara, Eunico Somou dilaporkan meninggal dunia akibat luka tembak. Sedangkan rekannya Almalek dalam keadaan kritis dan tengah dirawat di Pastoral Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua. "Rencananya Sabtu, 23 Mei 2020 kami akan ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengevakuasi korban," ujar Yuli.

Menurut Yuli, petugas butuh waktu sekitar lima jam untuk tiba di lokasi kejadian. Proses penanganan dan evakuasi terkendala medan dan sarana komunikasi.

"Saat ini di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi sehingga informasi didapat dari Homeyo," jelas Yuli.

 

4 dari 7 halaman

Korban Sudah Dievakuasi

Sebuah rumah yang terbuat dari papan dan diduga sebagai tempat persembunyian KKB di Timika. (Liputan6.com/Humas Polres Mimika/Katharina Janur)

Petugas gabungan Polri-TNI telah berhasil mengevakuasi tenaga medis penanganan virus Corona Covid-19 yang menjadi korban kebrutalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Salah satu tenaga medis yang terluka, Alemanek Bagau telah dievakuasi ke Kabupaten Nabire, Papua untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Evakuasi baru berhasil dilakukan pada Sabtu, 23 Mei 2020.

"Korban sudah dievakuasi ke Nabire dengan menggunakan pesawat, dan saat ini sudah ditangani di RSUD Nabire," kata Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala.

Sementara jenazah Koni Somou, tenaga medis lainnya yang menjadi korban KKB, telah diserahkan ke keluarganya di Kampung Bilai untuk dimakamkan.

 

5 dari 7 halaman

Satu Meninggal, Satu Masih Kritis

Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Dua orang Satgas Covid-19 Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB), Jumat, 22 Mei 2020. Satu orang yang diketahui sebagai tenaga medis kesehatan bernama Koni Somou meninggal dunia.

Sedangkan korban lainnya, Alemanek Bagau, saat masih dalam kondisi yang kritis dan tengah dirawat di RSUD Nabire, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Korban atas nama Alemanek Bagau kondisinya kritis dan masih dirawat," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal melalui keterangan tertulis.

Kedua korban berhasil dievakuasi personel Ops Nemangkawi dan Polres Intan Jaya.

Selanjutnya korban dibawa dengan menggunakan pesawat Smart Air dari Bandara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya menuju Bandara Douw Aturure Nabire pada Sabtu sekitar pukul 10.20 WIT.

"Korban bernama Eniko Somou dinyatakan meninggal dunia karena luka tembak," kata Kamal.

 

6 dari 7 halaman

Korban Merupakan Tim Penanganan Covid-19

Perawat menyiapkan makanan di ruangan pasien di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Jumat (9/5/2020). Garda terdepan penanganan Covid-19 ini tetap menjalani bulan Ramadan di sela-sela menangani pasien terinfeksi dengan melakukan tadarus Al Quran dan juga buka puasa bersama. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menerangkan, kedua korban yakni Heniko Somou alias Koni,dan Alemanek Bagau, merupakan tenaga medis yang tergabung dalam tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

"Kedua korban ini merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, apalagi sekarang ini pemerintah sedang menghadapi pandemi Covid-19, sehingga perlu penanganan yang cepat dan tepat. Tetapi semua itu terhambat oleh kejadian penembakan yang dilakukan oleh KKB," kata Kamal.

 

7 dari 7 halaman

Pelaku Penembakan Masih Diburu

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah mengembalikan senjata api milik yang dirampas dari anggota TNI yang sedang mengawal tim s...

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menduga pelaku penembakan dari Kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Kami sedang mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata. Sementara kasus ini ditangani Polres Intan Jaya," ucap Kamal.

Kamal menerangkan, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan bupati dan Dandim Intan Jaya, untuk mengevakuasi Korban ke Nabire.

Menurut dia, proses evakuasi memakan waktu yang cukup lama sebab lokasi kejadian sangat jauh. Medan yang sulit juga menjadi hambatan anggota di lapangan untuk menuju ke lokasi tersebut.

"Kita membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk dapat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya