Wall Street Melompat Usai Moderna Umumkan Hasil Uji Klinis Vaksin Corona

Saham-saham industri perbankan di Wall Street berada di zona hijau semua.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Mei 2020, 07:21 WIB
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street mencatatkan hari terbaik dalam lebih dari satu bulan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Melonjaknya bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini terjadi usai pengumuman mengenai adanya vaksin virus Corona dari Moderna.

Mengutip CNBC, Selasa (19/5/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 911,95 poin atau 3,9 persen menjadi 24.597,37. Untuk indeks S&P 500 naik 3,2 persen dan ditutup di angka 2.953,91. Sementara untuk Nasdaq Composite naik 2,4 persen menjadi 9.234,83.

Dow Jones dan S&P 500 membukukan kenaikan satu hari terbesar sejak 6 April sementara Nasdaq membukukan reli terbaik sejak 29 April. Indeks S&P 500 juga ditutup pada level tertinggi sejak 6 Maret.

Saham Moderna menguat 20 persen setelah perusahaan melaporkan hasil positif dari fase pertama uji coba vaksin virus Corona. Perusahaan mengatakan bahwa 45 peserta uji coba mengalami perkembangan positif setelah menggunakan dua dosis antibodi virus Corona.

"Informasi yang keluar dari Moderna ini memberikan sedikit angin segar ke Wall Street," kata CEO The Tribeca Trade Group Christian Fromhertz.

Saham Disney ditutup 7,15 persen lebih tinggi sementara MGM Resorts menguat 10,5 persen. Saham operator pelayaran Karnaval naik 15,2 persen, sedangkan saham Delta dan United Airlines keduanya naik 13 persen.

Sedangkan saham Netflix yang layanannya banyak dimanfaatkan selama pelarangan bepergian ditutup 0,3 persen lebih rendah.

Saham-saham di sektor perbankan di Wall Street naik semua. Wells Fargo melonjak lebih dari 8 persen sementara Bank of America dan Citigroup keduanya ditutup naik lebih dari 6 persen. JPMorgan Chase juga naik 5,3 persen.

 

2 dari 2 halaman

The Fed

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Komentar dari Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) juga menambah sentimen bullish.

Gubernur Bank Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam acata CBS "60 Minutes" bahwa masih banyak yang bisa mereka lakukan untuk membantu perekonomian.

"Kami telah melakukan apa yang kami bisa saat ini. Tapi saya akan mengatakan bahwa kita tidak kehabisan amunisi dalam jangka panjang. Tidak, benar-benar tidak ada batasan untuk apa yang dapat kita lakukan dengan program pinjaman yang kita miliki ini," kata Jerome.

Ia melanjutkan, The Fed sangat percaya diri bahwa ekonomi AS masih mampu bertahan. Namun ia mengingatkan bahwa ekonomi AS mungkin tidak sepenuhnya pulih sampai vaksin Corona Covid-19 selesai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya