Organisasi Buruh Dunia Minta Jokowi Lindungi Pekerja saat New Normal

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyoroti rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan kembali membuka perekonomian lewat skenario new normal

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Mei 2020, 20:20 WIB
Ribuan buruh melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (6/2/2016). Dalam aksi tersebut mereka meminta agar tidak terjadi PHK secara besar-besaran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyoroti rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan kembali membuka perekonomian lewat skenario new normal.

Dalam kasus ini, perlindungan pekerja dinilai menjadi hal yang mendesak agar mereka dapat aman dari serangan wabah virus corona (Covid-19) jilid berikutnya.

Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamoto mengatakan, saat ini kurang dari 40 persen perusahaan yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada pegawainya sebelum bekerja. Sementara lebih dari 30 persen usaha tidak dapat memastikan jarak fisik yang memadai diantara para pekerjanya. 

"Hingga pengobatan dan vaksinasi tersedia, pencegahan penyebaran Covid-19 dan perlindungan pekerja dari infeksi di tempat kerja menjadi permasalahan penting. Panduan yang jelas menjadi krusial," serunya dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (18/5/2020).

Dalam sebuah penelitian yang ILO lakukan, terungkap bahwa sekitar 90 persen perusahaan di Indonesia kini mengalami masalah keuangan. Kondisi tersebut disebut membuat perusahaan membutuhkan dukungan mendesak dari pemerintah dalam arus kas agar dapat bertahan. 

Selanjutnya, sekitar 63 persen perusahaan yang disurvei telah mengurangi jumlah buruh, dan banyak perusahaan lainnya berencana melakukan hal yang sama.

 

2 dari 2 halaman

Dampak Berkelanjutan

Aksi tolak omnibus oleh buruh di Aceh sebelum virus Corona Covid-19 merebak (Ist)

Michiko Miyamoto menyatakan, jika kondisi ini terus terjadi, sementara perusahaan tidak mampu bertahan tanpa dukungan memadai, itu akan membawa dampak berkelanjutan terhadap pasar kerja Tanah Air.

"Karenanya, kami menegaskan perlunya paket stimulus ekonomi yang terfokus pada usaha kecil dan menengah, akses terhadap tunai dan keuangan jangka pendek, serta dukungan terhadap upaya pengusaha untuk mengadaptasi model dan operasi usaha di masa menjaga jarak sosial ini melalui peningkatan kemampuan daring mereka," desaknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya