Update Corona Senin 18 Mei: Jumlah Total Pasien Covid-19 Meninggal Jadi 1.191 Orang

Data update pasien Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 17 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Mei 2020, 16:14 WIB
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan orang-orang yang terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Minggu (22/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

 

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan ada penambahan 43 orang kasus orang meninggal karena corona. 

"Dengan demikian jumlah pasien meninggal saat ini berjumlah 1.191 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Senin (18/5/2020).

Sejumlah itu,  Yuri menambahkan, ada penambahan pasien positif terkonfirmasi positif Corona Covid-19 sebanyak 496 orang. Sampai saat ini, total akumulatifnya menjadi 18.010 orang.

Kemudian, jumlah pasien sembuh juga masih terus bertambah. Pada hari ini, bertambah 195 orang yang berhasil sembuh dan negatif Corona Covid-19.

Sehingga, total akumulatif pasien sembuh Corona Covid-19 sampai saat ini berjumlah 4324 orang.

Data update pasien Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 17 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Permintaan Jokowi

Presiden Jokowi resmikan BanggaBuatanIndonesia. (Foto: Do. IdEA)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar peran puskesmas diperkuat untuk menangani pandemi virus Corona Covid-19.

Saat ini, Jokowi menyebut ada 10.134 puskesmas di Indonesia. Sebanyak 4.000 diantaranya adalah puskesmas dengan fasilitas rawat inap.

"Saya minta fasilitas kesehatan di tingkat pertama yaitu, puskesmas harus diperkuat," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (18/5/2020).

Selain itu, Jokowi menuturkan ada 4.483 dokter praktik keluarga ditambah klinik-klinik pertama yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional. Dia meminta keberadaan puskesmas diaktifkan sehingga dapat menjadi simpul pengujian sampel dan melakukan tracing (penulusuran) kasus corona.

"Ini betul-betul perlu diaktifkan sehingga puskesmas dan jaringannya bisa diaktivasi menjadi simpul dalam pengujian sampel, pelacakan dan penelusuran kasus Covid-19 di wilayah itu," jelasnya.

"Juga menjadi simpul pemantauan ODP (Orang Dalam Pemantauan) maupun OTG (Orang Tanpa Gejala)," sambung Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya