Lumbung Sembako, Cara Berbagi ala Warga Rejodani Sleman di Tengah Pandemi

Warga Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman memilih membuat lumbung sembako untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Mei 2020, 06:00 WIB
lumbung sembako Rejodani Sleman

Liputan6.com, Yogyakarta - Banyak cara menunjukkan empati di masa pandemi Corona Covid-19. Warga Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta memilih membuat lumbung sembako untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.

Lumbung sembako yang dibikin secara swadaya ini diletakkan di empat titik strategis dusun. Keberadaan lumbung sembako ini sudah sejak beberapa minggu lalu. Kaum ibu membuat lumbung sembako dari papan kayu yang disusun horizontal menyerupai rak. Di kayu-kayu itu diberi paku sebagai pengait.

Paku itu digunakan untuk menyematkan tas plastik yang berisi berbagai bahan pokok seperti, beras, minyak goreng, bumbu dapur, sayuran, telur, tempe, dan mi instan.

Semangat berbagi kental terlihat dari keberadaan lumbung ini. Ide awal pembuatan lumbung sembako bermula dari kondisi ekonomi warga yang terdampak pandemi Corona Covid-19. Pembatasan aktivitas mengakibatkan sebagian dari warga kehilangan pendapatan.

“Ada warga yang berlebih menyalurkan sedekahnya, yang diberi juga tidak tahu siapa yang memberi, jadi tidak sungkan,” ujar Setyawati Mardika Ningrum, penggagas lumbung sembako Rejodani, Minggu (17/5/2020).

Antusiasme warga cukup tinggi dalam berbagi melalui lumbung sembako. Todak pernah lumbung sembako kosong.  Akhirnya, lumbung sembako ini pun diperuntukkan bagi siapa saja yang membutuhkan, tidak hanya warga Rejodani.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya