Survei Indo Barometer: 2 Juta Orang Masih Ingin Mudik Lebaran

Sedangkan mayoritas besar publik menyatakan tidak akan mudik yaitu sebesar 86,3 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2020, 12:30 WIB
Calon penumpang seusai melakukan pembatalan tiket kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (24/4/2020). Terkait dengan larangan mudik 2020, PT Kereta Api Indonesia akan melayani pembatalan tiket kereta dengan pengembalian dana 100 persen bagi penumpang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memaparkan survei mengenai mudik dalam topik Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Disebutkan masih ada dua juta orang yang ingin mudik pada hari Lebaran 2020.

"Masih ada 11,8 persen responden yang menyatakan akan mudik. Jika diasumsikan jumlah pemudik dalam kondisi normal adalah 20 juta orang maka angka 11,8 persen ini sekitar 2 juta orang," kata Qodari lewat surveinya, Kamis (23/4/2020).

Sedangkan mayoritas besar publik menyatakan tidak akan mudik yaitu sebesar 86,3 persen. "Yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebesar 2 persen," kata dia.

Dia menuturkan, alasan responden yang menyatakan akan mudik pada lebaran Idul Fitri Mei 2020 yaitu untuk silaturahmi dengan keluarga sebanyak 40,8 persen. Kemudian, jika kondisi lebih baik akan mudik sejumlah 19,7 persen, dan rindu kampung halaman 17,1 persen.

"Kemudian di kota tidak ada pekerjaan atau menganggur 11,8 persen, jarak mudik tidak terlalu jauh atau dekat 6,6 persen dan tradisi berkumpul keluarganya momen tahunan 3,9 persen," tuturnya.

Lalu, alasan publik yang menyatakan tidak akan mudik pada lebaran Idul Fitri Mei 2020 yaitu karena takut tertular atau menularkan virus Corona sebanyak 38,5 persen, mencegah penyebaran virus Corona 21,2 persen, ikut anjuran pemerintah 14,6 persen dan sulit karena pembatasan wilayah 12,2 persen.

"Kemudian asli daerah setempat 8,2 persen, tidak punya kampung halaman 4 persen dan tidak mempunyai biaya untuk mudik 13 persen," tandas Qodari.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Metodologi

Calon penumpang antre untuk melakukan pembatalan tiket kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (24/4/2020). Terkait dengan larangan mudik 2020, PT Kereta Api Indonesia akan melayani pembatalan tiket kereta dengan pengembalian dana 100 persen bagi penumpang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Survei dilakukan pada  9 –15 April 2020 dengan metode penarikan sampel yang digunakan adalah quota % purposive sampling. Jumlah sampel sebesar 400 responden tersebar secara proporsional dengan margin of error sebesar ± 4.90%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei tersebut dilakukan di tujuh wilayah provinsi Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan atau setara dengan 64.9 persen populasi nasional.

Responden adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang bertempat tinggal di wilayah survei.

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya