Masjid Kudus, Perpaduan Budaya Islam dan Hindu

Adalah Ja`far Sodiq--kemudian dikenal sebagai Sunan Kudus yang pernah membawa sebuah batu dari Baitul Maqdis di Palestina sebagai batu pertama pendirian masjid yang kemudian diberi nama Masjid Al-Aqsa.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jul 2012, 15:24 WIB
Liputan6.com, Kudus: Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah, memiliki pesona religi yang amat kental. Selain bangunannya yang unik karena merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Hindu, di area masjid juga terdapat makam Sunan Kudus, sang pendiri masjid.

Masjid Menara Kudus terletak di Desa Kauman. Salah satu tempat paling bersejarah umat Islam di Pulau Jawa ini berdiri pada tahun 956 Hijriah atau 15-49 Masehi.

Adalah Ja`far Sodiq--kemudian dikenal sebagai Sunan Kudus yang pernah membawa sebuah batu dari Baitul Maqdis di Palestina sebagai batu pertama pendirian masjid yang kemudian diberi nama Masjid Al-Aqsa. Namun masjid tersebut lebih populer dengan sebutan Menara Kudus. Hal ini merujuk pada menara candi di sisi timur yang bercorak Hindu Majapahit.

Gapura dan bangunan menara masjid terbuat dari tumpukan batu merah setinggi 18 meter. Menurut pengurus masjid, Noor Riza, seluruh bangunan menggambarkan perpaduan budaya Jawa dan Hindu.

Saat Ramadan,  masjid kuno ini selalu ramai pengunjung. Bukan hanya dari domestik, tapi juga mancanegara. Sebagian dari mereka yang datang juga berdoa di makam Sunan Kudus, berada di sisi barat masjid.

Menjelang berbuka puasa, banyak pengunjung menghabiskan waktunya di masjid ini. Mereka berdzikir atau memanjatkan doa sambil menunggu waktu berbuka.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya