Jokowi Yakin Industri Pariwisata RI Kembali Booming Usai Covid-19 Tahun Depan

Dia meyakini industi pariwisata yang kini melesu akibat pandemi Corona akan berkembang pesat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Apr 2020, 12:32 WIB
Presiden Jokowi mengikuti pertemuan KTT ASEAN secara virtual pada Selasa 14 April 2020 guna membahas pandemi Corona COVID-19. (Dok: Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini industri pariwisata akan kembali bangkit di 2021. Menurut dia, hal itu bisa terjadi apabila wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia selesai akhir 2020.

"Saya meyakini, saya meyakini ini hanya sampai pada akhir tahun. Tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Kamis (16/4/2020).

Dia meyakini industi pariwisata yang kini melesu akibat pandemi Corona akan berkembang pesat. Pasalnya, masyarakat selama masa pandemi beraktivitas di dalam rumah akan pergi berwisata setelah Corona selesai.

"Semua orang pengen keluar, semua orang pengen menikmati kembali keindahan-keindahan yang ada di wilayah-wilayah yang ada pariwisatanya," jelas Jokowi.

Untuk itu, dia meminta agar semua pihak optimistis virus Corona segera selesai. Jokowi ingin para menterinya memanfaatkan momentum setelah Corona untuk mengembangkan industri pariwisata.

"Optimisme itu yang harus terus diangkat. Jangan sampai kita terjebak pada pesimisme karena masalah Covid ini. Sehingga booming yang akan muncul setelah Covid ini selesai itu tidak bisa kita manfaatkan secara baik," tutur dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Menyiapkan Stimulus Ekonomi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar menteri terkait menyiapkan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi aksi pemutusan hubungan kerja (PHK)

"Penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini harus betul-betul dilakukan agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan PHK secara besar-besara," kata Joklowi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya