Diam di Rumah, 9 Langkah Ini Ampuh Tangkis Corona Covid-19 dan DBD

Ketika Anda harus di rumah, terdapat berbagai cara agar kita terhindar dari virus corona Covid-19 sekaligus menjauhkan diri dari demam berdarah.

oleh Faozan Tri Nugroho diperbarui 30 Mar 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi Demam Berdarah (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Jakarta - WHO telah menetapkan status virus corona baru menjadi pandemi global. Langkah tersebut diambil karena virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 sudah menular ke lebih dari 110 negara.

Semakin hari penyebaran virus tersebut terus bertambah, termasuk di Indonesia. Maka dari itu perlu untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 melalui hal-hal yang sederhana.

Seperti diketahui, pandemi virus corona pun langsung mengubah perilaku mayoritas masyarakat dunia. Berbagai anjuran pun diberikan untuk menunggulangi penyebaran COVID-19 agar tidak semakin masif.

Banyak orang mengambil langkah antisipasi untuk melindungi diri. Seperti dengan mengenakan masker ketika di luar rumah dan sering mencuci tangan dengan sabun maupun memakai hand sanitizer.

Di tengah kesiagaan terhadap penyebaran virus corona, masalah kesehatan lain yang kerap terjadi di Indonesia tak boleh diabaikan. Satu di antara penyakit yang juga mematikan ialah demam berdarah dengue atau DBD.

Penyakit DBD telah banyak menelan banyak korban, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Maka dari itu, semua pihak untuk bisa membantu menanggulangi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepti itu.

Seperti halnya COVID-19, DBD juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejala awal seseorang yang terinfeksi demam berdarah dengue (DBD) dan virus corona (COVID-19) pun mirip.

Hal itu ditandai dengan naiknya suhu tubuh. Hingga kiniDBD dan COVID-19 belum ada obatnya. Maka dari itu perlunya waspadai agar tak terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Kira-kira apa saja yang perlu dilakukan selama di rumah untuk menjauhi virus corona COVID-19 sekaligus menangkal demam berdarah? Berikut ini Bola.com merangkumnya dari Twitter Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

2 dari 2 halaman

9 Cara

Ilustraasi foto Liputan6

1. Memelihara Ikan Pemakan Jentik Nyamuk

Ada banyak jenis ikan yang bisa dipelihara untuk memberantas jentik nyamuk. Beberapa ikan yang bisa dipelihara ialah Ikan Cupang, Killifish, Guppy, Mas, Kepala Timah, Molly, Pedang, Berudu, Sepat, Nila Merah dan Sapu-sapu.

2. Menggunakan Obat Nyamuk

Jangan lupa memakai obat nyamuk untuk mencegah gigitan dan perkembang biakan nyamuk.

3. Memasang Kawat Kasa pada Jendela Ventilasi

Untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke rumah, Anda bisa memasang kawat kasa pada jendela ventilasi. Hal itu dilakukan agar nyamuk tidak masuk ke rumah.

4. Gotong Royong Membersihkan Lingkungan

Gotong royong yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya virus ialah membersihkan saluran air dan sampah. Kebersihan tersebut sangat penting agar kesehatan bisa tetap terjaga.

5. Periksa Tempat Penampungan Air

Periksa kembali tempat penampungan air di rumah Anda untuk menghindari perkembangan nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit, satu di antaranya demam berdarah.

6. Letakkan Pakaian Bekas Pakai dalam Wadah Tertutup

Jangan lupa meletakkan pakaian yang baru dipakai pada wadah tertutup. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan DBD.

Karena baju yang manumpuk terlalu lama dapat menjadi tempat untuk dihinggapi nyamuk.

7. Berikan Larvasida pada Penampungan yang Sudah Dikuras

Larvasida merupakan zat yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk. Maka dari itu setelah menguras penampungan berikan Larvasida untuk membasmi jentik nyamuk.

8. Perbaiki Saluran Talang Air yang Tidak Lancar

Nyamuk Aedes Aagypti dapat berkembang biak pada genangan air. Maka dari itu perlunya memperbaiki saluran talang air agar tidak terjadi genangan.

9. Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk

Berbagai tanaman terbukti ampuh untuk mengusir nyamuk. Beberapa tanaman yang bisa ditanam untuk mengusir nyamuk ialah Serai Wangi, Lemon Balm, Lavender, Catnip, Bawang Putih, Geranium dll.

Sumber: Twitter Kemenkes

Disadur dari Bola.com (Faozan Tri Nugroho/Wiwig Prayugi, published 29/3/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya