Milenial Jadi Generasi Terbesar yang Tularkan Virus Corona Covid-19

Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara, menyebut generasi milenial punya peran besar dalam memutus rantai penyebaran Virus Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2020, 07:30 WIB
Generasi Milenial Tidak Menyadari Bahwa Masalah Kesehatan Tengah Mengintai Mereka Gara-gara Kebiasaan Buruk yang Mereka Kerjakan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara, menyebut generasi milenial punya peran besar dalam memutus rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. Milenial merupakan generasi penular terbesar penyebab Corona COVID-19 tersebut.

"Yang menyebarkan virus adalah kita semua. Kita harus aware untuk mencegah virus, kita harus jaga jarak. Mulai dari diri sendiri karena kita bukan berperang dengan siapa pun tapi sedang berperang dengan diri sendiri," ujar Belva dalam konferensi pers di BNPB Jakarta pada Senin, 23 Maret 2020.

Pernyataan Belva bukan tanpa alasan. Menurut Belva, jika dilihat dari 250 hingga 300 orang di Korea Selatan yang dites, sebanyak 30 persen yang terjangkit Virus Corona COVID-19 adalah anak muda usia 20 sampai 29.

Belva, mengatakan, angka ini tiga kali lebih besar dari generasi berusia 30-39, dan dua kali lebih besar dari generasi yang berumur 40 tahun ke atas.

"Banyak anak muda yang meremahkan. Mungkin tidak berbahaya bagi Anda, tapi untuk orang tua Anda, kakek nenek Anda, orang tua saya, kakek nenek saya ini berbahaya," ujar Belva.

Belva meminta kepada para pemuda untuk menghentikan kegiatan di luar rumah jika tidak penting. Menjaga jarak dan mengurangi main adalah kunci pencegahan penularan Virus Corona. Sayangnya, Belva masih melihat banyak orang berkegiatan di luar rumah.

"Semua harus tahu bahwa semua punya peran penting. Wara wiri, ke sana ke mari itu kunci virus menyebar dengan cepat, kita harus sadar bahwa kita generasi penular terbesar. Semua tidak boleh meremehkan," katanya.

2 dari 3 halaman

Sebarkan Info Baik

Ilustraasi foto Liputan 6

Dia juga mengimbau anak muda untuk memerangi disinformasi atau hoaks. Anak muda memiliki akses informasi yang lebih mudah dan luas.

"Kalau ada info bermanfaat tolong jangan stop di Anda. Info baik sebarkan. Kalau sumber tidak jelas stop di Anda, lihat dulu sumbernya," Belva menekankan.

Menurut Belva, pandemi Corona COVID-19 ini bukan waktunya saling menyerang. Ini adalah waktu untuk fokus menolong sesama. Dia memberi contoh, anak muda dapat melakukan penggalangan dana, berdonasi, atau hal lainnya.

 

3 dari 3 halaman

Saling Membantu

"Beberapa dokter muda aktif di Instastory, masyarakat bisa bertanya. Kita bisa membantu dengan cara masing-masing," kata Belva.

Hal yang tak kalah penting menurut Belva adalah menjaga kesehatan mental. “Hubungi teman-teman dengan video call, main gim lewat video, dan tanyakan apa mereka baik-baik saja,” Belva menambahkan.

Disadur dari Health Liputan6: Ade Nasihudin Al Ansori/Aditya Eka Prawira

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya