Pelemahan Rupiah Ancam Industri Kopi Indonesia

Nilai tukar rupiah ayng melemah terhadap dolar AS membuat industri kopi Indonesia harus merogoh kocek lebih mahal dalam mengimpor peralatannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2020, 13:45 WIB
6 Potret Isi Kedai Kopi Raffi Ahmad di Jakarta Selatan, Sedia 14 Menu Minuman (sumber: YouTube Bang Mpin)

Liputan6.com, Jakarta - Co Funder Kopi Kenangan James Prananto mengatakan bahwa perusahaannya mulai mengkhawatirkan dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Yang diakibatkan oleh pandemi global virus Corona (Covid-19).

"Kedepannya pasti khawatir, karena peralatan dunia Food and Beverage masih bergantung pada impor," kata Bos Kopi Kenangan saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Senin (23/3/2020).

Pasalnya ia menyebut sampai saat ini, berbagai peralatan yang ada untuk menunjang bisnisnya belum bisa diproduksi di dalam negeri. Sehingga dengan terkoreksinya nilai tukar rupiah yang semakin dalam, tentu mengancam kelangsungan usahanya.

James kemudian menyebut bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang berbarengan dengan pandemi virus Corona di tanah air. Cukup memukul kelangsungan usahanya, akibat penurunan daya beli masyarakat yang cukup drastis khususnya di Ibu kota Jakarta.

"Orang jadi jarang ke luar, sekarang mall sepi, tentu pendapatan store kit (kopi kenangan) jadi menurun," ungkap James.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bahan Baku dari Lokal

Salah satu kedai kopi di Surabaya, Jawa Timur (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Beruntung baginya berbagai bahan baku utama perusahaannya, seperti biji kopi, gula aren dan susu. Mayoritas berasal dari petani lokal sehingga bisa meminimalisir kerugian yang ada.

Namun, untuk menghindari kerugian lebih dalam seiring pelemahan kurs rupiah di tengah wabah Corona. Dirinya bersama Asosiasi Perusahaan Food and Beverage Indonesia meminta pemerintah untuk memberikan kebijakan khusus, yang dapat menggairahkan kembali industri Food and Beverage di tanh air yang tengah lesuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya