Transjakarta Tak Layani Top Up Saldo dan Pembelian Kartu di Halte Mulai Besok

Humas PT Transjakarta menyatakan, hal tersebut sejalan dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 23 Mar 2020, 08:22 WIB
Bus Transjakarta melintasi Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (27/6/2019). Adanya rekayasa lalu lintas di sejumlah titik terkait sidang putusan Mahkamah Konstitusi menyebabkan jalan protokol di pusat kota itu lebih lengang dibanding hari biasa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan meniadakan sejumlah transaksi mulai dari top up hingga pembelian kartu di seluruh halte mulai Selasa, 24 Maret 2020.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, menyatakan hal tersebut sejalan dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana terkait virus Corona atau Covid-19 oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

"Ini berarti seluruh pelanggan diwajibkan untuk memastikan memiliki kartu uang elektronik dengan saldo yang memadai ketika sampai di halte," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).

Selain itu, dia menyebut pihaknya memprioritaskan para petugas kesehatan yang menggunakan Transjakarta. Pengguna diminta langsung memberitahukan langsung kepada petugas.

"Seluruh petugas kesehatan (tinggal) menunjukkan identitas tempat bekerja kepada petugas (Transjakarta) di lokasinya," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penyesuaian Jam Operasional

Calon penumpang menunggu bus Transjakarta di halte Tosari, MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/7). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim jumlah penumpang Transjakarta meningkat hingga 10 persen. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Plt Transjakarta Yoga Adiwinarto juga mengatakan, ada beberapa penyesuaian operasional bus Transjakarta per Senin, 23 Maret 2020. Jam operasional mulai jam 06.00 dan tutup pukul 20.00 WIB.

"Layanan kami ketika penumpang sudah masuk di jam 20.00, namun pelanggan yang sudah ada di halte, kami pastikan akan terangkut. Jam buka halte jam 06.00 sampai jam 20.00," kata dia.

Dia mengatakan, bus Amari juga ditiadakan per Senin. Sedangkan kapasitas tiap jam bus akan dibatasi. Dia juga meminta penumpang berjarak.

Selain itu, jumlah penumpang di dalam bus mulai dibatasi untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di transportasi umum.

Untuk bus gandeng, kata Nadia, hanya akan menampung 60 penumpang. Biasanya bus ini dapat menampung hingga kapasitas 180 orang.

"Tiga puluh penumpang untuk bus besar, 15 penumpang untuk bus sedang dan royaltrans. Lalu 6 penumpang untuk mikrotrans," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya