Aturan Pencegahan Virus Corona COVID-19 Diperketat di Wilayah Lombardy Italia

Salah satu wilayah paling terdampak di Italia, Lombardy kini memperketat aturannya guna mencegah Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Mar 2020, 05:28 WIB
Taman Luna yang ditutup di Mantova, Lombardia, Italia pada 8 Maret 2020. Italia memberlakukan isolasi untuk wilayah Lombardia utara dan 14 provinsi di sekitarnya dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Minggu (8/3). (Xinhua/Elisa Lingria)

Liputan6.com, Lombardy - Salah satu wilayah Italia yang paling terdampak, Lombardy telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam upaya untuk mengatasi penyebaran Virus Corona COVID-19.

Di bawah aturan baru yang diumumkan Sabtu malam, olahraga dan aktivitas fisik di luar, bahkan secara individu, dilarang.

Langkah ini dilakukan ketika Italia melaporkan hampir 800 kematian akibat virus corona pada hari Sabtu dan jumlah korbannya dalam sebulan terakhir mencapai 4.825, yang tertinggi di dunia. Demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (23/3/2020).

Lombardy adalah wilayah yang paling parah terkena dampak di negara ini dengan 3.095 kematian. Pemimpin wilayah itu, Attilio Fontana mengumumkan langkah-langkah baru dalam sebuah pernyataan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pelaku Usaha Juga Terdampak

Museum Palazzo Ducale yang ditutup di Mantova, Lombardia, Italia pada 8 Maret 2020.. Italia memberlakukan isolasi untuk wilayah Lombardia utara dan 14 provinsi di sekitarnya dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Minggu (8/3). (Xinhua/Elisa Lingri

Pelaku usaha bisnis juga telah diminta untuk menutup semua operasi kecuali rantai pasokan "penting". Pekerjaan membangun situs konstruksi juga akan dihentikan selain dari mereka yang bekerja di rumah sakit, jalan dan kereta api.

Semua pasar mingguan terbuka juga telah ditangguhkan.

Di seluruh Italia ada 53.578 total kasus hingga saat ini, dengan sekitar 6.000 orang telah pulih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya