Sri Mulyani Beberkan Dampak Virus Corona ke Masyarakat

Virus corona membuat perubahan dan dinamika lingkungan ekonomi global saat ini begitu sangat cepat

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2020, 12:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan kepada seluruh eselon I dan II Kementerian Keuangan untuk turut menjaga kondisi ekonomi Indonesia secara bersama-sama. Hal itu dia sampaikan saat melantik sejumlah eselon I dan II di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan, Jakarta.

Sri Mulyani mengatakan, perubahan dan dinamika lingkungan ekonomi global saat ini begitu sangat cepat. Hal itu terjadi dikarenakan merebaknya virus corona di berbagai negara yang sekarang sudah menyebar lebih dari 100 negara dengan intensitas dan tingkat penyebarannya yang tinggi.

"Itu adalah dinamika dan perkembangan yang harus mampu Anda baca. Itu artinya apa? untuk Indonesia, untuk masyarakat kita, untuk perekonomian kita untuk kondisi sosial, politik kita dan pada akhirnya ke keuangan negara kita," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (9/3).

Bendahara Negara ini menambahkan, adanya virus corona ini turut membuat masyarakat dihinggapi rasa ketidakamanan. Peristiwa tersebut kemudian munculkan disrupsi di sisi produksi maupun dari sisi permintaan.

"Jadi yang tadinya orang pergi keluar untuk makan tidak makan di luar. Orang tadinya travelling tidak travelling, orang tadinya melakukan kumpul-kumpul sesama alumni tidak kumpul itu semuanya akan mempengaruh dimensi dan orang yang tadinya berproduksi mengimpor karena kemarin jalur impor lumpuh dari RRT," jelas dia.

Sri Mulyani melanjutkan peristiwa sekarang ini memang tidak semua solusinya bisa mengandalkan keuangan negara. Namun di satu sisi keuangan negara juga memiliki peran penting.

Oleh karena itu, kata dia, jangan sampai peranan penting keuangan negara diminimalkan karena kepemimpinan yang tidak baik di jajaran Kementerian Keuangan.

"Dalam konteks inilah pengelolaan APBN 2020 harus betul-betul ditingkatkan kemampuan kita, kewaspadaan kita ketelitian kita untuk bisa menggunakan instrumen APBN itu sebagai salah satu sumber solusi apabila APBN harus menghadapi tekanan kita tidak boleh ikut menjadi bagian yang sakit," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Minimalisir Dampak Virus Corona

Petugas medis yang bekerja di bangsal isolasi Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan, provinsi Hubei, China pada 16 Februari 2020. Jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga Minggu (8/3) pagi sudah mencapai 3.570 orang, terbanyak masih di China. (STR/AFP)

Sri Mulyani mengatakan, dalam upaya meminimalisir dampak virus corona tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab dirinya dan juga jajaran eselon I.

Namun seluruh jajaran Kementerian Keuangan juga secara bersama-sama wajib membantu dalam merespon dari sisi kebijakan fiskal maupun lainnya.

"Ini adalah problem kita semua di jajaran kepemimpinan Kementerian Keuangan Indonesia. Jadi jajaran Kementerian Keuangan harus mampu memiliki kemampuan membaca dan merespon menggunakan instrumen yang kita miliki, dan kemudian muncul kreativitas untuk bisa menjadi bagian dari solusi," kata dia.

"Hari-hari ini kita akan berfokus kepada apa yang menjadi resiko besar dari masyarakat negara dan perekonomian kita dan kita harus berfokus bagaimana memitigasi risiko itu meminimalkan dampaknya," sambung dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya