Top 3 News: Cerita Mahasiswa Lamongan yang Tertinggal di Wuhan

Top 3 news, tiga WNI yang berstatus mahasiswa tidak lolos pemeriksaan kesehatan di bandara. Salah satunya Humaidi Zahid (28), warga Payaman, Solokuro, Lamongan,

oleh Maria FloraNafiysul QodarLiputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 08:29 WIB
Mahasiswa CCNU Wuhan asal Indonesia, Humaidi Zahid. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, apa kabar mahasiswa Lamongan yang tertinggal di Wuhan, China? Humaidi Zahid (28) adalah salah satu dari tiga mahasiswa yang tidak lolos cek kesehatan saat di bandara.

Sejatinya Humaidi dan kedua mahasiswa lainnya ikut dievakuasi ke Tanah Air terkait mewabahnya virus Corona di Wuhan. Namun, mereka ditahan sementara dan dicek kondisi suhu tubuh dan kesehatannya. Begitu hasil tes menyatakan terbebas dari Corona, mereka pun dibebaskan.

Tapi terlambat, lantaran pesawat tim evakuasi telah meninggalkan Wuhan. Humaidi dan kedua rekannya kembali ke kampus CCNU. Satu harapannya kini, bisa segera kembali ke Tanah Air.

Berita lainnya di kanal News Liputan6.com yang tak kalah populer terkait penghentian sementara jemaah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi. Penghentian ini mulai berlaku Kamis, 27 Februari kemarin dan sampai kapan akan berakhir hingga kini belum diketahui. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghargai keputusan Pemerintah Arab Saudi sebagai upaya pencegahan agar virus corona tidak masuk ke Tanah Suci.

Namun, dampak dari penghentian sementara visa umrah membuat ribuan jemaah harus bertahan di bandara, bahkan kemungkinan gagal berangkat. Bahkan belakangan diketahui jemaah umrah yang sudah sampai di Turki rencananya akan dipulangkan ke Indonesia.

Lantas, langkah-langkah apa saja yang kini tengah dilakukan pemerintah?

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat 27 Februari 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Apa Kabar Mahasiswa Lamongan yang Tertinggal di Wuhan?

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Pemerintah telah mengevakuasi 238 warga negara Indonesia (WNI) dari ancaman virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Sejatinya, ada 241 WNI yang siap dievakuasi dan telah menunggu tim penjemput di bandara. Namun, tiga orang lainnya tidak bisa diangkut pulang ke Tanah Air.

Tiga WNI yang berstatus mahasiswa tersebut tidak lolos pemeriksaan kesehatan di bandara. Salah satunya Humaidi Zahid (28), warga Payaman, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, yang saat ini menempuh studi S2 di Central China Normal University (CCNU), Wuhan.

Setelah tertinggal pesawat tim evakuasi, Humaidi dikembalikan ke Kampus CCNU. Hingga saat ini, dia memilih bertahan seorang diri di salah satu kamar asmara mahasiswa CCNU di tengah kondisi kota yang terisolasi akibat wabah virus corona atau COVID-19.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Ma'ruf Amin: Sekarang Banyak yang Dikiaikan tapi Tak Punya Basis Agama

Wapres Ma'ruf Amin memberikan pidato sekaligus menutup Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). Kegiatan tersebut untuk mensinergikan program-program pemerintah pusat dengan daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara 2 di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Ma'ruf mengingatkan pentingnya peran ponpes untuk melahirkan tokoh agama dan tokoh perbaikan.

"Ponpes itu menyiapkan orang yang paham agama sekaligus mereka juga menjadi tokoh perubahan menuju perbaikan, perbaikan itu tak pernah berhenti dan tak boleh berhenti, sifatnya perbaikan yang terus-menerus," sambungnya.

Ma'ruf kemudian menyampaikan rasa prihatinnya terkait masih adanya pemuka agama yang justru tak pernah mengecap ilmu ditingkat pesantren. Menurutnya, hal itu berdampak pada banyaknya salah tafsir yang disampaikan para alim ulama.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Jemaah Umrah yang Sudah Sampai Turki Akan Dipulangkan ke Indonesia

Calon Jemaah umrah menunggu kepastian di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (27/2/2020). Calon jemaah umrah telantar di Terminal 3 Soetta setelah pemerintah Arab Saudi menangguhkan seluruh kunjungan ke negara itu untuk mencegah penularaan virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak  kebijakan penghentian penerimaan jemaah umrah oleh pemerintah Arab Saudi, dan menggunakan maskapai penerbangan Turkish Airlines, akan segera dipulangkan ke Tanah Air.

Setelah pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan tersebut pada Kamis (27/2/2020), KBRI Ankara segera berkoordinasi dengan Turkish Airlines.

Seperti dikutip dari Antara, pada Kamis, tercatat 310 WNI calon jemaah umrah di Istanbul Airport, Turki, dengan tujuan Arab Saudi. Selain itu, terdapat 910 WNI jemaah umrah menggunakan Turkish Airlines yang masih berada di Jeddah, Arab Saudi.

Berdasarkan koordinasi dengan perwakilan RI di Turki, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis KBRI Ankara, Turkish Airlines akan menerbangkan 74 WNI jemaah umrah ke Jakarta, pada Jumat, 28 Februari kemarin dengan nomor penerbangan TK 056.

Turkish Airlines juga akan mempercepat pemulangan WNI jemaah umrah dari Istanbul.

 

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya