Garuda Indonesia Bakal Buka 7 Rute Internasional ke Bali

Bali sebagai kebanggaan pariwisata Indonesia, kini mulai ditinggalkan wisatawan asing akibat kekhawatiran akan wabah virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Feb 2020, 20:30 WIB
Komut PT Garuda Indonesia Tbk Triawan Munaf dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dalam perkenalannya Triawan dan Irfan memaparkan program baru untuk pembenahan Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana membuka tujuh rute baru untuk penerbangan internasional menuju Denpasar Bali. Langkah untuk membuka rute baru tersebut untuk meningkatkan gairah dunia pariwisata pulau dewata yang ikut terpukul akibat virus Corona.

Komisaris Utama Garuda Indonesia Triawan Munaf mengungkapkan, keputusan Garuda Indonesia menggandeng Kementerian Pariwisata untuk menggali potensi kunjungan wisatawan secara optimal.

"Rute baru, Garuda tidak mau kerja sendiri," kata Triawan di Kantornya, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Triawan kemudian merinci enam dari tujuh rute baru penerbangan, yang ditargetkan dapat mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

1.Denpasar-Mumbai

2. Denpasar-Delhi

3. Denpasar-Brisbane

4. Denpasar-Kuala Lumpur

5. Denpasar-Bangkok

6. Denpasa-Dili.

"Kita akan menekan harga, memberikan fasilitas ekstra tapi juga rasa kebanggaan berwisata," imbuhnya.

Terkait dipilihnya keseluruhan penerbangan dari Bali, ia menilai Bali sebagai kebanggaan pariwisata Indonesia, kini mulai ditinggalkan wisatawan asing akibat kekhawatiran akan wabah virus Corona.

"Sangat kosong sekarang, kita ingin kembali menggairahkan Bali. Hotel-hotel menderita," keluh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Insentif

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk Triawan Munaf (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2020). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait rencana pemberian intensif yang dicanangkan pemerintah, pihaknya mengaku tidak terlalu bergantung dan mengutamakan untuk memaksimalkan kinerja tim nya tidak memfokuskan keputusan tersebut.

"Kita sedang memperjuangkan sendiri, kalau kita terus dimanja kita tidak akan punya daya juang, tidak akan punya strategi," tekan dia.

Akan tetapi, jika pemerintah merealisasikan pemeberian insentif bagi industri penerbangan. Dia akan mematok di kisaran 20  persen.

Reporter: sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya