Kisah WNI Usai Observasi Kesehatan di Natuna: Enggak Bawa Virus Corona Kan?

Mahasiswa RI asal Wuhan tidak nyaman dengan candaan soal Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2020, 12:48 WIB
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AFP/Ricky Prakoso)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa asal Wuhan dan sekitarnya sudah kembali ke keluarga masing-masing usai karantina di Natuna berakhir. Kementerian Kesehatan memastikan mereka semua negatif Virus Corona (COVID-19).

Pernyataan Kementerian Kesehatan tidak sepenuhnya membuat masyarakat langsung menerima para WNI asal Wuhan dan sekitarnya. Bercandaan pun muncul terkait penularan.

Dilansir VOA Indonesia, Sabtu (22/2/2020), seorang mahasiswa asal Wuhan bernama Fadil (30) menceritakan ketidaknyamanan ketika ada yang bercanda soal Virus Corona. Pasalnya, ia masih diduga membawa virus.

"'Hey Fadil sudah sampai Aceh aja. Gak bawa Virus Corona, kan?'" ujar Fadil mengutip bercandaan itu.

"Tolong lah kami jangan dibercandain begini," sambungnya.

Fadil merupakan S3 Psikologi Pendidikan di Central China Normal University. Ia mengaku sempat pasrah terancam tertular Virus Corona sebelum dijemput pemerintah Indonesia.

"Hari keempat, kelima, saya sudah mikir sudah kayak pasrah kalau jalannya seperti ini seperti menunggu giliran terkena virus, tapi teryata masih ada jalan," ujarnya.

Fadil pun tak gentar untuk kembali ke Wuhan untuk menyelesaikan program doktoral yang ia ikuti hingga 2020. Ia yakin orang-orang Indonesia masih kuat meski ada Virus Corona.

"Enggak kapok lah. Insha Allah saya akan balik segera untuk menyelesaikan S3-nya supaya bisa jadi doktor," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pengalaman Karantina

WNI yang telah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau jelang dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Sabtu (15/2/2020). (foto: dokumentasi BNPB)

Dalam sebuah video IGTV, Fadil berkata selama dua minggu mereka diobservasi selama sepanjang hari. Mereka juga wajib diperiksa dua kali sehari untuk memantau jika ada gejala penyakit.

Masker pun harus selalu digunakan termasuk saat sedang tidur. Masker hanya dibuka di saat tertentu seperti ketika sedang mandi.

"Dua minggu, 24 jam pakai masker waktu di Natuna," ujar Fadil.

Fadil kembali menegaskan harapannya agar bisa kembali diterima oleh masyarakat Indonesia. Ia dan kawan-kawannya di Natuna sudah mendapat surat resmi dari Kemenkes bahwa mereka bebas virus.

"Kami berharap bisa diterima kembali karena kami sudah dinyatakan sehat, karena sudah jelas kami diberikan surat Kemenkes bahwa kami bebas dari Virus Corona," ucapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya