Inilah Sebaran WNI Rehabilitasi di Natuna yang Akan Dipulangkan Sabtu Lusa

Berdasarkan data yang diperoleh Liputan6.com, Kamis 13 Februari 2020, Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak sebanyak 65 orang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Feb 2020, 20:05 WIB
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AFP/Ricky Prakoso)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan WNI yang telah diobservasi di Natuna usai dari Wuhan, akan balik Sabtu 15 Februari 2020 mendatang. Mereka akan pulang ke kampung halaman masing-masing yang tersebar di 29 provinsi.

Berdasarkan data yang diperoleh Liputan6.com, Kamis 13 Februari 2020, Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak sebanyak 65 orang.  Aceh 13 Orang, Bali 2 orang, Bangka Belitung 1 orang, Banten 5 orang.

Kemudian, Bengkulu dan DIY 2 orang, Gorontalo 1 orang. Dilanjutkan DKI Jakarta 16 orang, Jambi 4 orang, Jawa Barat 9 orang, Jawa Tengah 10 orang, Jawa Timur 65 orang, Kalimantan Barat 4 orang, Kalimantan Timur 15 orang, Kalimantan Selatan 8 orang.

Lalu ada di Kalimantan Tengah 4 orang, Kepulauan Riau 2 orang, Lampung 1 orang, NTB 4 orang, Papua 5 orang, Papua Barat 9 orang, Riau 6 orang. Dilanjutkan di Sulawesi Barat 2 orang, Sulawesi Selatan 16 orang, Sulawesi Tengah 2 orang, Sulawesi Tenggara 4 orang, Sumatera Utara 4 orang, Sumatera Barat 1 orang.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, dirinya melimpahkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto terkait hal ini.

Menurutnya, data tersebut adalah benar. "Iya betul (data tersebut)," ujarnya.

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan semua WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat. Mereka  rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada Sabtu 15 Februari 2020.

"Mengikuti masa observasi selama dua minggu, rencana akan kita lepas karena prosesnya berlangsung dengan baik, tetap sehat dan aman," kata Muhadjir di kantornya, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia pun meminta agar informasi ini digunakan untuk membuat masyarakat tidak panik.

"Jangan sampai terjadi suasana panik atau suasana salah paham yang bisa tidak mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan, rasa aman, rasa baik untuk warga negaranya," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya