Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Mulai Bermunculan

Dunia dihebohkan oleh ditemukannya 4 warga negara German yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Feb 2020, 09:37 WIB
Petugas kesehatan di China yang berjaga di klinik selama Virus Corona kian merebak.(Source: Chinatopix via AP File)

Liputan6.com, Taiwan Taiwan mengkonfirmasi kasus pneumonia virus corona ke-18, dan untuk pertama kalinya terdeteksi tanpa gejala.

Sebelumnya, dunia dihebohkan oleh ditemukannya 4 warga negara Jerman yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala dan telah dirilis di The New England Journal of Medicine (NEJM) pada 30 Januari.

"Inilah yang paling ditakuti para ahli kesehatan masyarakat jika virus tidak menunjukkan gejala namun masih bisa menular, karena mengontrol virus jenis ini jauh lebih sulit," ujar para ahli kesehatan, mengutip Xinhua.

Para peneliti di China juga telah memberi peringatan sebelumnya terkait penyebaran virus tanpa gejala ini. Namun Robert Koch Institute (RKI), lembaga kesehatan masyarakat Jerman telah menulis permintaan kepada pihak NEJM untuk memperbaiki laporan dengan benar dan lengkap.

Ada perbedaan antara yang NEJM percayai dan RKI klaim. Pihak NEJM menuliskan bahwa pebisnis wanita dari Shanghai yang pada tanggal 20-21 Januari menemui keempat orang tersebut tidak menunjukkan gejala infeksi, namun baru sakit setelah kepulangannya ke China. Sehingga potensi tertular virus tanpa gejala dapat menjamin penilaian ulang transmisi wabah saat ini.

Sayangnya penulisan ini hanya berdasarkan kesaksian empat pasien, karena pebisnis wanita tersebut tidak dapat dihubungi setelahnya.

Sedangkan menurut RKI dan Bavarian Health and Food Safety Authority yang berhasil menghubungi wanita tersebut melalui telepon, menyatakan bahwa ia telah memiliki gejala saat berada di Jerman.

"Wanita tersebut mengakui dirinya mudah kelelahan, ototnya sakit, dan mengonsumsi parecetamol (obat penurun demam). Pengakuan ini nantinya akan membuat pernyataan penularan virus asimptomatik (tanpa gejala) tidak valid," tulis RKI, mengutip the Guardian.

Michael Hoelscher, penulis jurnal tersebut dalam NEJM, mengatakan ia telah menghubungi Bavarian Health and Food Safety Authority untuk memastikan permintaan koreksi. Namun mereka bilang tidak ada maksud seperti itu. Sedangkan pihak RKI mengkonfirmasi surat pemintaan tersebut dan bahkan telah menginformasikan WHO dan lembaga terkait di Eropa.

Hal itu tentu sangat disayangkan bagi seluruh pihak. Isaac Bogoch, spesialis penyakit menular di Universitas Toronto mengatakan meskipun gejala pasien tidak spesifik, bukan berarti infeksi tanpa gejala. Tanpa gejala artinya nol gejala atau Anda baik-baik saja.

Hoelscher pun akhirnya memberi pengumuman mengganti isi laporan dalam jurnal NEJM.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Taiwan memiliki pasien pertama virus corona tanpa gejala

Petugas membawa warga Malaysia menggunakan kursi roda saat tiba setelah dievakuasi dari Wuhan, China akibat virus corona di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Selasa, (4/2/2020). Sejumlah 107 warga Malaysia dievakuasi Wuhan, China. (Muzzafar Kasim/Malaysia's Ministry of Health/AFP)

Badan pengawas epidemi Taiwan melaporkan kasus novel coronavirus ke-18, sekaligus yang pertama tanpa muncul gejala pada tanggal 9 Februari kemarin.

"Individu yang terinfeksi ini telah melakukan perjalan ke Italia melalui Hong Kong pada tanggal 22 Januari dan kembali ke Taiwan pada tanggal 1 Februari," tulis laporan Badan pengawas epidemi Taiwan.

Orangtua beserta saudara laki-lakinya sudah terinfeksi virus corona lebih dulu minggu ini dan menunjukkan gejala seperti batuk atau demam. Sedangkan pria berusia 20 tahun ini tidak menunjukkan gejala apapun hingga saat ini, ujar pengawas.

Terkait hal ini, pemerintah telah mengidentifikasi 78 orang yang berhubungan dengan keluarga tersebut. Sampai saat ini, Taiwan telah mengkarantina 152 kasus terduga.

Kasus melaporkan sebuah penyakit menular baru memang masih ketat, karena mempengaruhi segala sektor tak hanya sektor kesehatan, namun juga sektor politik, ekonomi, dan lain-lain. 

Hingga 10 Februari, tercatat jumlah kasus karena virus corona mencapai 40.553 dengan 910 kematian di 28 negara. Total sembuh 3.324 orang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya