Yusril Kembali Tegaskan Komitmen PBB Dukung Jokowi-Ma'ruf

Yusril juga mengatakan Partai Bulan Bintang tidak ingin menjadi pembuat masalah (trouble maker) yang malah membebani negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2020, 07:24 WIB
Yusril Ihza Mahendra kembali dilantik menjadi Ketum DPP PBB periode 2019-2024, Kamis (6/2/2020). (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - ​​​​​​Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra kembali menegaskan komitmen partainya untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin hingga akhir periode 2019-2024.

"Partai Bulan Bintang tetap mendukung pemerintah Republik Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam menjalankan roda pemerintahan lima tahun ke depan," kata Yusril dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat PBB di Jakarta, Kamis (6/2/2020) malam.

Yusril mengatakan, posisi partai yang berada di luar atau di dalam kekuasaan pemerintahan bukan persoalan. Ia berujar bahwa di manapun posisi partai nanti berada, PBB akan tetap berupaya menyumbang sesuatu bagi kemaslahatan umat, bangsa, dan negara.

"PBB selalu menempatkan dirinya sebagai pemecah masalah (problem solver) terhadap masalah-masalah krusial yang dihadapi bangsa dan negara," kata Yusril.

Ia juga mengatakan bahwa Partai Bulan Bintang tidak ingin menjadi pembuat masalah (trouble maker) yang malah membebani negara.

"Sudah begitu banyak masalah yang dihadapi bangsa dan negara kita," kata Yusril.

Di depan Presiden, Yusril berpesan kepada seluruh kader partainya untuk memperkuat soliditas partai, dan meningkatkan sumbangsih kepada negara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pengurus Jangan Berselisih

Yusril mengatakan, kader PBB di jajaran pengurus pusat maupun daerah tidak perlu berselisih hanya demi posisi atau jabatan di organisasi partai.

"Jadi tidak perlu berselisih. Jadi pemimpin itu tidak enak, banyak beban," ujar dia disambut tawa anggota partai.

Yusril meminta kadernya untuk meningkatkan kontribusi dan menjaga soliditas bangsa, terutama dengan banyaknya masalah di kancah global seperti meluasnya wabah virus Corona baru yang berpotensi menggerus pertumbuhan ekonomi, dan juga potensi masih adanya ketegangan geopolitik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya