Jurus Kementan Agar Usaha Tani Naik Kelas

Mentan Syahrul Yasin Limpo ingin usaha tani naik kelas menjadi skala bisnis.

oleh Athika Rahma diperbarui 26 Jan 2020, 21:15 WIB
Seorang petani menunjukkan bawang saat panen di sebuah peternakan di Pekan Bada, dekat Banda Aceh (22/1/2020). Petani di daerah itu menyatakan panen bawang saat ini menguntungkan petani karena bersamaan dengan naiknya harga komoditas tersebut. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan akan terus mendorong pembangunan pertanian pedesaan menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya dengan melakukan ekskalasi usaha tani menjadi skala bisnis.

Hal tersebut dapat terwujud melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan implementasi Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang tepat.

"Peran itu (Kostratani) nanti digerakkan oleh BPP sebagai pusat pelaksanaan Kostratani dengan mengefektifkan penyuluhan dan meningkatkan keahlian para penyuluh pertanian," ujar Mentan, mengutip keterangan resmi, Minggu (26/1/2020).

Lebih lanjut, dirinya juga bercita-cita agar satu Kostratani dapat memiliki satu pabrik yang memproduksi hasil tani dengan teknologi dan penyampingan penyuluh.

"Merica yang sering kita temukan di meja restoran-restoran, dengan intervensi teknologi dan pendampingan penyuluh, ke depan hal seperti ini sudah bisa diproduksi di level Kostratani. Cita-cita bersama kita, satu Kostratani memiliki satu pabrik," ungkap Mentan.

Pada kesemptan itu juga, Mentan juga menyerahkan bantuan pertanian untuk propinsi Sulsel dengan total Rp 150 miliar dalam bentuk 50 unit traktor roda 4, 100 unit traktor roda 2, 100 unit pompa air, 30 unit combine harvester.

Lalu, ada pula bantuan 3,3 ribu ton benih padi, 2,7 ribu ton benih jagung hibrida, 180 ton benih kacang tanah, 338 benih kedelai, 25 ton benih kacang hijau serta pembagian KUR kepada 5 perwakilan Kelompok Tani.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Sektor Pertanian jadi Solusi Lapangan Kerja bagi Generasi Muda

Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Pemuda Tani Indonesia menggelar kegiatan CEO TALK 2020 yang bertujuan untuk mempertemukan para pengusaha pemula dan pemuda dengan para CEO Perusahaan Nasional yang telah sukses.

Ketua Harian Pemuda Tani Indonesia, Suroyo mengatakan, Pemuda Tani Indonesia fokus untuk mendorong pemuda untuk berbisnis di bidang pertanian, Perikanan dan Peternakan.

"Dengan berbisnis, para pemuda terutama mahasiswa tidak akan kebingungan dalam mencari pekerjaan setelah menyelesaikan kuliah," ata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Suroyo menegaskan bahwa Pemuda Tani Indonesia selalu turun langsung ke desa, sekolah dan kampus untuk mendorong pemuda untuk berbisnis.

“Pemuda Tani Indonesia selalu turun ke desa, sekolah dan kampus untuk membagikan pengalaman bisnis kepada para pemuda” tegas Suroyo.

CEO Tani Hub Ivan Arie mengatakan, bisnis dimulai dengan hal-hal yang kecil dan mulai dengan apa yang bisa kita korbankan.

“Untuk memulai bisnis, mulailah dengan hal yang kecil dan dengan apa yang bisa kita korbankan untuk jalannya bisnis kita,” tegasnya.   

3 dari 3 halaman

Pemuda Tani

Aktivitas petani tebu di Desa Betet, Jatim September lalu. Rembesan gula rafinasi tahun 2018 sebesar 800 ribu ton, produksi gula konsumsi tahun 2018 sebesar 2,1 juta ton, impor gula konsumsi tahun 2018 sebanyak 1,2 juta ton. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara itu, Ketua OKK Pemuda Tani Indonesia, Pipink A Bisma mengatakan bahwa Pemuda Tani Indonesia memiliki beberapa unit bisnis di beberapa daerah di Indonesia. Unit bisnis ini ada yang berjalan dengan baik tetapi ada beberapa unit yang terkendala karena kurangnya modal.

Lebih jauh dia mengatakan bahwa, Pemuda Tani Indonesia berkomitmen untuk memajukan petani Indonesia melalui kegiatan pemberdayaan.

Sedangkan, Divisi Social Entrepreneurship BRI, Arif Satriya membagikan informasi program kredit usaha rakyat dari Bank BRI yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pengembangan usaha produktif. Dia menegaskan, untuk petani, cicilan pembayaran pinjaman bisa dilakukan bulanan atau musiman, hal ini disesuaikan dengan saat musim panen petani.

Acara CEO TALK 2020 Pemuda Tani Indonesia di laksanakan di Gedung Smesco dan disponsori oleh BNI, BRI, Perusahaan Gas Negara dan Pelindo II serta didukung oleh Pupuk Indonesia, Telkom Indonesia, dan Permodalan Nasional Madani. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya