2 Turis China Tewas Misterius Dekat Wisata Bangkai Pesawat 1973 di Islandia

Dua warga negara China berusia awal 20-an ditemukan tewas di lokasi kecelakaan pesawat 1973 di bagian selatan Islandia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Jan 2020, 08:02 WIB
Pesawat bekas kecelakaan tahun 1973 yang kini jadi kawasan wisata di Islandia. (Source: Pinterest)

Liputan6.com, Reykjavík - Dua warga negara China berusia awal 20-an ditemukan tewas di lokasi kecelakaan pesawat 1973 di bagian selatan Islandia.

Polisi mengatakan pria dan wanita itu ditemukan di dekat lokasi kecelakaan Sólheimasandur, yang menarik banyak wisatawan.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan kepada BBC bahwa sebuah penyelidikan post-mortem akan dilakukan awal minggu depan untuk mengetahui penyebab kematiannya, demikian dikutip Jumat (17/1/2020).

Sejauh ini pihak berwenang belum menemukan tanda-tanda "tindak pidana" oleh pihak ketiga, katanya, menambahkan bahwa jasad-jasad itu menunjukkan tanda-tanda hipotermia.

Pada tahun 1973, sebuah pesawat militer AS kehabisan bahan bakar dan mendarat di pantai di Sólheimasandur. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut.

Sedangkan badan pesawat masih bersandar di situs itu, dan telah menjadi objek wisata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Aurora borealis atau Cahaya Utara terlihat di atas lahan pertanian dekat air terjun Godafoss di Thingeyjarsveit, Islandia, 14 Oktober 2018. Lukisan abstrak alam semesta dari tabrakan spektrum warna Aurora Borealis begitu spektakuler. (Mariana SUAREZ/AFP)

Menurut sebuah pernyataan polisi (dalam bahasa Islandia), para petugas pertama kali dipanggil ke tempat kejadian pada hari Kamis waktu setempat. Setelah orang-orang menemukan jasad seorang wanita di jalan setapak yang mengarah ke bangkai pesawat jatuh itu.

Petugas kemudian menemukan jenazah lelaki itu agak jauh, sekitar dua jam kemudian.

Sebuah mobil yang diduga telah disewa oleh pasangan itu ditemukan di tempat parkir. Kedutaan besar China telah diberitahu tentang kematian mereka.

Jóhannes Thór Skúlason, kepala Asosiasi Pariwisata Islandia, mengatakan kepada situs berita Islandia Ruv bahwa kelompoknya bekerja sama dengan hotel dan agen penyewaan mobil untuk memperingatkan wisatawan tentang cuaca buruk.

"Kami beruntung terhadap industri pariwisata dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada beberapa peristiwa seperti ini yang harus kami tangani," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya