Pemerintah Bakal Kurangi Subsidi Secara Bertahap

Pemerintah secara bertahap akan mengurangi subsidi yang selama ini diberikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 19:50 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mencabut subsidi pada gas elpiji ukuran 3 kilogram. Kenaikan harga gas tabung hijau itu diperkirakan mencapai Rp 35.000 dari harga saat ini berkisar Rp 18.000 sampai Rp 21.000.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah secara bertahap akan mengurangi subsidi yang selama ini diberikan.

"Semua subsidi akan bertahap kita kurangin," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1).

Alasannya, kata Luhut pemerintah melihat menilai subsisdi tersebut kurang efisien. Namun hal ini bukan berarti pemerintah ingin menyengsarakan rakyatnya. Dia berdalih pencabutan subsidi dilakukan dalam konteks efisiensi.

"Semua dalam konteks efisiensi," ujar Luhut.

Sementara itu, pengganti subsisdi bagi masyarakat miskin akan diberikan dengan skema baru. Yakni dengan cara memberikan bantuan langsung kepada yang membutuhkan.

"Kita akan berikan langsung kepada orang yang membutuhkan itu," tandasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menteri ESDM Jamin Rakyat Tak Mampu Tetap Dapat Subsidi Elpiji 3 Kg

Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan masyarakat kurang mampu akan tetap mendapat subsidi gas elpiji 3 kg.

Hal ini diungkapkannya setelah kabar harga gas elpiji 3 kg naik mencuat beberapa waktu lalu. Nantinya, skema penyaluran epliji tersebut akan bersifat tertutup.

"Tertutup maksudnya kita identifikasi dulu, mana yang berhak terima mana yang nggak. Nggak dibatasi, yang terima tetap terima, tapi nanti akan teridentifikasi," papar Arifin di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Nantinya, identifikasi ini bisa mencegah adanya kebocoran penyaluran gas elpiji tersebut.

Sedangkan mengenai kompensasi, Arifin menyatakan bisa berupa uang tunai, namun hal itu tengah dibahas sekarang.

"Ya, nanti diberikan uang seperti cash (uang tunai) kira-kira, tengah dibahas," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi bahwa masyarakat yang tidak terdaftar tidak akan menerima subsidi tersebut, Arifin langsung menegaskan bahwa masyarakat itu mampu.

"Ya (tidak dapat subsidi). Berarti memang mampu," tuturnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya