Ratna Sarumpaet: Mungkin Salah Saya Masuk Tim Prabowo

Ratna menegaskan, dirinya bakal kembali menjadi seorang aktivis di awal tahun 2020 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2019, 17:57 WIB
Ratna Sarumpaet menyapa pewarta di kediamannya usai dinyatakan bebas dari hukuman pidana kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Ratna keluar dari Lapas Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu setelah permohonan bebas bersyaratnya dikabulkan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ratna Sarumpaet telah bebas dari penjara dan meninggalkan Lapas Perempuan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hari ini. Namun, bebasnya Ratna masih menyisakan kewajiban harus melapor ke aparat kepolisian seminggu sekali.

Bebas dari penjara, Ratna sempat ditanyakan apakah dirinya bakal kembali lagi ke dalam dunia politik atau tidak. Ia pun mengaku, kalau dirinya tidak berpolitik.

"Saya mohon ya, berulang kali saya katakan. Saya tidak berpolitik. Saya sebenarnya counter politik. Saya mengcounter kesalahan-kesalahan dalam kegiatan politik. Itu sebenarnya posisi saya," kata Ratna di kediamannya di Jalan Kampung Melayu Kecil 5, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Selain itu, ia merasa salah telah masuk ke dalam kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu.

"Mungkin itu yang salah kemarin, saya masuk timnya Pak Prabowo ya. Salah dalam tanda petik maksud saya, itu saya sadari. Mungkin enggak cocok buat saya ya," ujarnya.

Ratna menegaskan, dirinya bakal kembali menjadi seorang aktivis di awal tahun 2020 mendatang.

"Ya sebagai aktivis, sudah menjadi tabiat saya. Jadi enggak bisa diubah," tegasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Prabowo Jadi Menteri

Lalu, terkait Prabowo Subianto yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan, menurutnya apa yang dilakukan Prabowo kurang etis.

"Wah enggak tahu saya, belum ketemu Pak Prabowo. Ya, sebenarnya itu agak kurang etis ya, tapi kalau memang Beliau ada yang diperjuangkan, kita tunggu aja. Kita harus kasih kesempatan juga, apa pun pendapat orang tentang keputusan itu, kita kasih kesempatan," jelasnya.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya